Sesaat setelah hasil muktamar BKMI Untan yang ke 29 mencapai titik
mufakat dan berakhir, MS mengkonsolidasikan formasi kabinet untuk
menyukseskan kepemimpinan BKMI Harum Semerbak dibawah komando Dedi
Kurniawan, jujur ada perasaan berharap yang menggelayut dihati saya kala
itu, berharap untuk berpartisipasi sebagai salah satu aktor yang akan
dimanahkan menjadi punggawa di BPH BKMI, harapan saya kala itu ada pada
posisi Kabidkeu untuk melanjutkan kerangka kerja Bidkeu era kak Gunarsih
di BKMI Cermat. MS BKMI delegasi Iqtishad Bang Syafiq memberikan kabar
bahwa kualifikasi saya yang bukan jebolan PMDK 2 membuat proses
pengambilan keputusan menjadi alot, hingga keputusan bulat akhirnya
keluar juga, saya tetap didaulat untuk mengisi pos Kabidkeu BKMI Untan.
Innalillah, ada banyak jenis perasaan yang berjubel menggumpal menjadi
emosi yang sulit saya jabarkan kala itu, intinya saya merasa sangat siap
mengemban amanah tersebut, InsyaAllah.
Tanpa menunggu
lama, saya mencoba mengutak-atik beberapa nama yang terlintas dibenak,
sembari terus sharing dengan MS karena saya sedikit diberi kesempatan
untuk mencari mitra kerja di Bidkeu, tak lupa juga saya menghadirkan
deretan nama-nama tersebut dalam setiap do’a agar hati saya diteguhkan
untuk menjatuhkan pilihan kepada mereka, Namun terasa masih kabur.
Alhamdulillah ada opsi nama yang sudah disediakan MS yang seolah
langsung “klik” dengan intuisi saya kala itu dan squad definitif bidkeu
BKMI ditetapkan.
Deretan nama tersebut merupakan garisan
taqdir Allah yang menghimpun sosok-sosoknya kedalam suatu tim kerja
untuk mengemban amanah melanjutkan laju perjalanan dakwah kafilah BKMI
Untan berlabel Harum Semerbak. Dan sekarang saya hendak mengurai sudut
pandang saya terhadapa mereka, sebagai eks-Kabid yang memimipin kinerja
squad Bidkeu selama satu priode kepungurusan.
1. Muhammad Arif (FKMI AL-Iqtishad 2009)
Saya
menempatkannya sebagai suksesor yang akan menjadi penanggung jawab
penuh model aliansi mu’amalah yang coba kami kembangkan di kepengurusan
sebelumnya kala masih menjadi staff Bidkeu, sebagi pemantik usaha
mandiri yang siap mendanai kebutuhan dana BKMI, menempatkan Arif untuk
mengurusi Aliansi bukan spontanitas, melainkan setelah dia melewati
proses pembiasaan dengan menjadi PJ dalam pelaksanakannya di
kepengurusan sebelumnya. Arif menurut saya adalah sosok yang bersedia
untuk diajak memikirkan hal-hal yang bersifat sistematis, sehingga
dengan mudah Arif bisa mengejawantahkan instruksi sistematis tentang
mekanisme Aliansi mu’amalah yang coba kami gulirkan. Namun mitra kerja
berupa usaha-usaha yang kami ajak kerjasama kurang solid membuat Arif
disatu sisi kehilangan kontrol kolektif terhadap Aliansi sehingga
membuat kerjanya kurang maksimal, sederhananya kami belum bisa
mengekspliotasi Aliansi secara maksimal untuk menghasilkan sebanyak
mungkin income bagi BKMI. Namun saya menjadi saksi bahwa Arif adalah
tipikal pekerja yang bertahan sampai akhir perjalanan, dan selalu siap
dan ada ketika saya harus mendelegasikan wewenang.
2. Gagat Adiyasa (FKMI Ibnu Sina 2009)
Pertama
kali berinteraksi dengan gagat adalah ketika dia menjadi CO Danus
PanPel Muktamar ke 29, sebagai alumni PMDK 2 yang masih fresh, gagat
didaulat untuk mengisi pos tersebut. Dan saya ditempatkan sebaga SC
Danus, maka jadilah kami bahu membahu bekerja sama untuk menyukseskan
penyelenggaraan Muktamar ke 29. Catatan inilah yang menjadikan Gagat
sebagai bagian dari squad Bidkeu BKMI Harum Semerbak, ketika bergabung,
saya sudah membuka ruang bagi Gagat untuk bersegera unjuk gigi dalam
pelaksanaan Program Unggulan kami, yakni Gema Dinar Dirham, dan Gagat
mengemban tugas dengan sangat baik. Bidkeu BKMI menyerahkan tanggung
jawab program unggulan ini kepada Gagat sepenuhnya dengan tetap
disupport oleh team yang lain dari belakang, kala itu kami membentuk
forum Bidkeu yang berasal dari Bidkeu dari 9 LDF lalu kami memutuskan
untuk membuat agenda bersama dan semuanya dibawah komado Gagat. Dalam
kesibukannya yang berkutat dengan system perkuliahan modul yang rapat,
Gagat masih menyempatkan untuk berpartisipasi di beberapa agenda
internal BKMI, dan saya harus memahami posisi Gagat yang memikul beban
perkuliahan kedokteran yang cukup berat. Dan Alhamdulillah Gagat masih
bersama kami, squad Bidkeu hingga akhir perjalanan kepengurusan.
3. Eka Yuningsih (FKMI AL-Iqtishad 2008)
3
tahun karir struktural saya di dakwah kampus, semuanya satu amanah
dengan Eka, sehingga tak butuh waktu untuk menyesuaikan kinerja dengan
eka. dimulai dari sama-sama sebagai staff bidang keilmuan IQ, berlanjut
menjadi staff Bidkeu BKMI Cermat dan sama-sama bergabung ke squad Bidkeu
BKMI Untan Harum Semerbak, dalam 3 tahun berkarir diranah yang sama,
tidak sekalipun saya mendapati eka mengeluh apalagi marah, dan eka pun
sangat memahami cara kerja saya yang konon kata beberapa org
“unpredictable”, Eka adalah profil ADK yang ideal, “Multitasker”,
teladan terbaik untuk soal tawazun. Dalam karir dakwahnya, Eka selalu
menjabat di banyak posisi, dan semuanya dijalani dengan tuntas dan
excellent. Disamping itu untuk urusan kuliah, Eka menjadi mahasiswa yang
berhasil menyelesaikan program studinya dengan cepat dan lulus dengan
IPK Sempurna 4,00. Kepakarannya di bidang akuntansi menempatkan BKMI
sebagai LDK dengan laporan yang paling auditable, standarized, akuntable
dan tentu saja professional. Semua item dalam laporan keuangan Bidkeu
tahun ini dirancang dan disusun dengan ilmu akuntansi. Eka menjadi
sangat lihai dalam hal mengatur arus kas yang ada di BKMI, semua
transaksi keuangan dicatat dengan sangat teliti dan detail meski dalam
aktivitas yang sangat dinamis sekalipun, profesionalitas seperti inilah
yang menjadikan Bidkeu BKMI amanah ditinjau dari berbagai sudut.
4. Tika Novianti (LDSI AT Tarbawi 2007)
Mba
tika adalah eks mentri BEM FKIP era Isak Qodari yang hijrah ke BKMI
Untan, dan kehadiran mba tika dalam tubuh squad Bidkeu dalam sekejap
mampu menjadi second leader setelah Kabidkeu. Jujur, selama priode
kepengurusan, saya sangat bergantung dengan mba tika dengan kekhasan
kerjanya yang sangat lihai dan padu dalam “menata-kendalikan” Arus
keuangan BKMI. Tidak hanya itu, ada banyak tugas-tugas strategis yang
bisa dilaksanakan tika dengan sangat rapih dan tuntas. A good finisher!
Sebagai seorang Guru, mba tika bisa menempatkan dirinya menjadi tauladan
yang baik disela-sela kerja BKMI. Dan tidak jarang BKMI memanfaatkan
kas tabungan pribadi mba tika untuk membayar kebutuhan mendesak BKMI,
yang InsyaAllah diganti kemudian oleh BKMI. Saya menggambarkan bahwa mba
tika berhasil menjalankan perannya untuk mengawal Bidkeu dari internal,
saya yang bertipe ekspansif dan suka bermain di ruang eksternal menjadi
seimbang dengan kehadiran mba tika yang bertipe balancer (penyeimbang).
Dan hingga akhir perjalanan kepungurusan ada banyak karya dan peran
startegis yang diemban mba tika untuk memback-up segala kinerja Bidkeu
dari dalam, seperti sumbangsing pemikiran , kerja, dan determinasi
beliau dalam penggalangan dana untuk pembangunan sekre 2 lantai BKMI.
Terakhir mba tika menjadi komandan dalam penyelesaian LPJ Bidkeu beserta
slide persentasinya yang mendapat apresiasi banyak orang atas
keteraturan dan kerapiannya.
5. Siti Sawerah (FKMI Ulul Albab 2007)
Saya
mengenal siti sebagai fundraising ulung, dengan sentuhannya FKMI Ulul
Albab menjadi sangat konsisten untuk mengejar pendapatan diluar dana
kelembagaan. Beragam komoditas didagangkannya mulai dari Sayur organik,
jamur tiram, hingga roti, bakat seperti ininyalah yang jujur tidak saya
aktualisasikan dengan maksimal ketika siti bergabung di squad BKMI, saya
khilaf dan terlalu lama menahan kesempatan bagi siti untuk segera
menunjukkan kelasnya sebagai niagawan ulung. Namun itu semua saya ambil
dengan pertimbangan siti yang harus berkonsentrasi mengurusi
penelitiannya yang sebagian besar dilaksanakan di daerah, maka dengan
sangat hati-hati saya tidak memberikan beban kerja yang besar, namun
saya melihat ada satu kelihaian yang masih bisa diaktualisasikan dalam
diri Siti ketika berada di Bidkeu yaitu “kaderisasi fundraising” ,
ketika siti meninggalkan UA , dia mewariskan system kerja, kader, dan
semangat yang dilanjutkan oleh junior-juniornya. Sesuatu yang jarang
bisa dilakukan oleh aktivis yang cemerlang dan siti berhasil menjadi
andil besar sabagai peletak dasar konsep fundraising di UA, dan menurut
saya dia adalah legenda fundraising di dakwah kampus Untan. Hingga akhir
perjalanan kafilah BKMI, Siti masih sesekali aktif di agenda internal
dan Alhamdulillah istiqomah hingga akhir kepengurusan.
Demikianlah
sudut pandang saya sebagai kabid mereka, dengan segala kekurangan saya
menyampaikan maaf yang tak terhingga atas kekeiruan selama memimpin
ikhwah fillah sekalian.
Terima kasih banyak atas dedikasi,
determinasi dan semangat kalian semua dalam bekerja, Allahlah
sebaik-baik penilai. Semoga tulisan ini bisa menjadi warisan yang baik
bagai penerus yang akan mengisi pos yang telah kita tinggalkan.
“Melewati
2 tahun yang hebat di BKMI, kami belajar banyak. keteladanan yang
diwarisi oleh para pendahulu DK Untan, kebesaran jiwa para aktivisnya,
persaudaraan yang dibangun diatas pondasi aqidah, mengekalkan semuanya
dalam benak, tidak bisa dilupakan.
2
tahun di BKMI , 2 tahun penuh dedikasi daripada pengurusnya. dan sebagai
pribadi, saya merasa beruntung bisa diberi kesempatan berinteraksi
dengan DK dan menjadi pelaku dengan segala keterbatasan dan kekurangan
serta bekerjasama dengan sosok-sosok yang luarbiasa
afwan
minkum bagi yang pernah dizholimi pikiran dan perasaannya. sampai
berjumpa di masa mendatang dengan kondisi yang lebih baik dan tetap
istiqomah dijalan Allah. semoga kelak kita dihimpun di syurganya.
Aaamiin”
#Rabithah
Abdul Qodir Jaelani
Demisioner Kabidkeu BKMI Untan 2011-2012
Tiba juga waktu dibebas tugaskan secara de jure dari Dakwah kampus : D