27 Oktober 2011

China dan tragedi kemanusiaan atas nama Yan We

0 comments

Masih ingat Yan We ? bocah kecil yg ditabrak lari di pasar di salah satu tempat di kota guangzhou Cina, yang ketika itu dibiarkan oleh belasan orang sebelum akhirnya diselamatkan oleh seorang wanita pemulung sampah di pasar tsb.

Namun nyawa yan we tidak terselamatkan. Cina maju secara ekonomi,teknologi dan militer tapi runtuh dari sisi moral...dan sepertinya inilah Sunnatullah = seringkali yg unggul materi akan kering spiritual.

perhatikan foto ini...anjing pun punya sifat belas kasih

18 Oktober 2011

Tentang Hilal (Tentang Seorang Sahabat)

0 comments



Apa yang bisa kuceritakan tentang kenangan? Jika temanya tentang dirimu, Hilal

Tak banyak yang bias kurekam, bentangan masa yang kuhabiskan bersamamu juga tidaklah panjang ,

Kau bukan Nabi, bukan Wali, bukan Ahlu hikmah, tapi aku mengenalmu sebagai orang baik yang apa adanya,

Sebagai Orang yang jujur dengan ilmumu, luapan emosimu dengan turunan kekuranganmu membuatmu tampak begitu manusiawi sebagai seorang sahabat yang tulus,

Aku pernah terjungkal ke pusaran masalah yang melelahkan selama berhari-hari, namun ranjangmu, tempatmu meluapkan kelelahan  itu selalu ada untukku merebahkan badan dan menarik diri sejenak dari pergumulan masalah,

Pernah kita berbagi obsesi, mendiskripsikan dengan jujur tentang cita dan cinta, tentang hal yang membuat kita larut dalam galau,



Jujur ingin kuutarakan, tak ada masa barang sedetikpun yang aku habiskan bersamamu dengan kekesalan , kekecewaan apalagi dengan amarah, diantara sedikit, kamu salah satunya  orang dimana aku merasa aman dari pengkhianatan dari semua luapan emosi negatif yang menguras energy,

Bismillah,

PERTEMUAN PERTAMA
Semua santri baru memandang dengan asing, belum tampak keakraban disana, saya sendiri masih bergerumul dengan puluhan pertanyaan tentang mangapa saya berada di pesantren ini, mengapa saya harus berhadapan dengan materi-materi agama, apakah muara dari semua ini adalah rancangan masa depan dengan sebutan ustad di masyarakat Karena saya telah tampil menjadi dai’ yang menyampaikan pesan-pesan langit dengan retorika yang persuasif? Dari arah jam 9, Nampak sosok santri baru yang sangat aktif menjaring teman-teman baru, tidak terlihat kurus namun cukup berisi dan belum bisa dikatakan gemuk  dengan suara khas dan terdengar melengking ditelinga, percaya diri dia memperkanalkan diri dengan nama  HILAL BURHANUDDIN

PERJALANAN PERTAMA KE RUMAH HILAL
Kamis malam kami sudah merencanakan semuanya, ingin mengujungi rumah hilal dan berkenalan dengan hidupnya lebih dalam.  Di hari jum’at pertengahan tahun 2001, berjalan kaki melintasi perjalanan sederhana , hilal bercerita banyak hal tapi saya sudah lupa, hingga kami tiba dikediamannya di blok H BTP, suguhan bersahaja dan khas : bubur kacang hijau kental dengan santan putih cair

PERTEMUAN TERAKHIR
Tak ada ucapan perpisahan yang mengharubiru mengiringi pertemuan terakhir dimalam itu, semuanya larut dalam euforia malam perpisahan yang berisi banyak acara hiburan, tidak terkecuali hilal yang malam itu untuk terakhirnya dalam sejarah pertemanan kami, saya melihatnya bernyanyi mendedangkan sholawat nabi dengan gaya yg sama dengan hits sholawatnya UNGU. Saya sendiri masih sibuk dengan perasaan yang bercampur aduk didalam dada yang tidak sempat saya ceritakan kepada siapapun, bahkan klimaks dari semuanya saya harus pergi diam-diam tanpa permisi dengan orang-orang terdekat, bahkan dengan ahmad Ibrahim.

KETIKA KABAR DUKA ITU DATANG
Beberapa hari sebelum ummat islam merayaakn idul adha, ketika saya mengikuti agenda ifthor jam’ai di rumah salah satu pengurus BKMI UNTAN (Arita) kabar mengejutkan tersebut datang, berita duka bahwa hilal telah wafat, semua rekaman tentang sosok hilal berputar di kepala, ada campuran perasaan yang saling bereaksi di dalam dada, ada lintasan fikiran yang masih tidak mempercayai berita duka tersebut, senyum itu lenyap bersamaan waktu yang mengiringi pemakaman beliau hingga kepusaranya, senyuman yang abadi di dalam benak ini, kembali ingin saya nyatakan :

Hilal Tahukah kamu, selalu ada momentum untuk mengingatmu, mengenangmu…!!!

2 Oktober 2011

Mengenang Ustadzah Yoyoh Yusroh

0 comments

Dunia berjalan meninggalkan manusia.
Akhirat berjalan menjemput manusia.
Masing-masing memiliki generasi.
Maka jadilah kalian generasi akhirat, jangan jd generasi dunia..
Esy Trishanie  (Eks Kabid Kaderisasi LDSI At Tarbawi)

Nasehat Ustad Yusuf Mansyur

0 comments


kemarin malam saya diserang sakit perut yang sakitnya luarbiasa, entah apa penyebabnya, tapi setelah konsultasi ke beberapa teman yang belajar farmasi dan dokter habiebie (dokter yg menjadi t4 sy konsultasi soal luka pasca kecelakaan) : diidentifikasi kalau sakitnya karena pengaruh obat yang sempat terhenti saya komsumsi, lalu saya lanjutkan lagi.

ketika mengalami sakit yang luarbiasa tersebut, saya teringat dengan pesan Ustad Yusuf Mansyur ketika menyambangi rumah beliau dengan Pak dian di cipondoh Tangerang pertengahan tahun lalu

Bahwa : Amalan yang paling dahsyat adalah "PIKIRAN",

Alhamdulillah dengan pikiran positif akan pertolongan dari Allah, sakitnya hilang

Ketika Aku Melamar Bidadari-Mu

0 comments
Seandainya kau tangisi kematianku
Dan kau siram pusaraku dengan air matamu
maka di atas tulangku yang hancur luluh
nyalakanlah obor buat umat mulia ini
dan teruskan perjalanan ke gerbang jaya

Kematianku adalah suatu perjalanan
mendapatkan kekasih yang sedang merinduku
taman-taman di Surga bangga menerimaku
burung-burung berkicau riang menyambutku
bahagialah hidupku di alam abadi

Kuasa kegelapan pasti akan hancur
dan alam ini akan disinari fajar lagi
biarlah rohku terbang mendapatkan rinduNya
janganlah gentar berkelana di alam abadi
nun di sana fajar sedang memencar

Sajak oleh Asy-Syahid (insya Alloh) Sayyid Qutub 1966, sejenak sebelum meregang jiwa di tiang gantung thoghut Gamal Abdul Nasser.