2 Desember 2011

Berita Aksi Muhasabah akhir tahun & Long March FSLDK Kalbar

0 comments
Yaumul Khamis, 24 November 2011. Dalam rangka datangnya momen pergantian tahun islam hijriyah, maka Bkmi Untan sebagai Puskomda Kalbar bersama dengan seluruh LDK se-Kalbar yang terdiri dari LDK Imsah Polnep, LDK Matimsya Stain, & LDK Kamais Poltekkes bertempat di Audiorium Politeknik Negeri Pontianak menggelar agenda & Aksi gabungan berupa Muhasabah akhir tahun yang dipandu oleh ustad Uzlah Maulana dilanjutkan dengan aksi Longmarch solidaritas Palestina di sepanjang jalan Protokol Ahmad Yani 2





Acara dimulai dari pukul 13.00 massa dari seluruh LDK yang berjumlah 500-an berkumpul di Auditorium Polnep. Sebelum acara dimulai, panitia menggelar pameran dunia islam yang berisikan 21 stand banner materi hasil riset para pemikir islam dunia yang dipajang di dekat pintu masuk, antusiasme pengunjung sangat luarbiasa dengan banyaknya pertanyaan seputar materi dalam banner tersebut yang ditulis dalam bahasa inggris. Sebagian juga ada yang menghampiri stand Penjualan buku dan Kaos islam ekslusive Radical Series yang disponsori oleh Granada Bookmart & Ustad Herry Nurdi.


 

Setelah menikmati suguhan pameran , bertransaki buku dan kaos, para peserta memasuki ruangan Auditorium untuk mengikuti  Muhasabah akhri tahun yang dipimpin oleh ustad Uzlah Maulana hingga menjelang Adzan Ashar berkumandang. Tepat setelah menunaikan Sholat Ashar berjam’ah para peserta bergerak keluar Gedung dan berkumpul di halaman Polnep untuk mengatur barisan aksi, dibagikan juga  atribut bendera, poster , dan Banner materi Dunia islam kepada peserta aksi untuk diarak sepanjang perjalanan aksi.

Aksi dimulai dari Polnep, massa bergerak ke Jalan Protokol Ahmad Yani 2 berjalan sepanjang  5 km berputar kembali ke Bundaran Untan dan berbaris-baris di Tugu Digulist. Sepanjang perjalanan aksi ,massa meneriakkan kalimat-kalimat Takbir! Tak ada nyanyian hanya takbir sembari membentangkan Spanduk, Poster , dan Banner yang berisikan Kecaman terhadap israel dan Dukungan terhadap saudara seiman di Palestina. Dibagikan juga selebaran kepada masyarakat pengguna jalan yang berisikan himbauan untuk menjadikan Muharram sebagai landasan Semangat baru menuju kemenangan Islam, Selebaran tersebut berisi 3 poin :
  1. Hindari Kebiasaan-kebiasaan lama/hal-hal yang tidak bermanfaat pada tahun yang lalu untuk tidak diulangi lagi di tahun baru ini.
  2. Lakukan amalan-amalan kecil secara istiqamah, dimulai sejak tahun baru ini yang nilai pahalanya luarbiasa dimata Allah SWT, seperti membiasakan Sholat Dhuha 2 Raka’at, suka sedekah kepada fakir miskin, menyantuni anak yatim, dll.
  3. Usahakan dengan niat yang ikhlas karena Allah agar tahun baru ini lebih baik dari tahun kemarin dan membawa banyak manfa’at bagi keluarga maupun masyarakat muslim lainnya.
Di akhir aksi dengan kotak-kotak yang sudah disediakan, massa menggalang dana di jalanan untuk disalurkan lewat jaringan FSLDKN untuk disalurkan kepada Saudara-saudara di Palestina. Aksi ditutup dengan pembacaan Do’a.













2 November 2011

Teka Teki Padanan

0 comments
Bismillahirrahmaanirrahiim

Inspirasi tulisan  ini hadir setelah penulis mengikuti kuliah zuhur yang diisi oleh ustad Herry Nurdi di Masjid Raya Mujahidin dan juga sebagai bentuk sharing penulis berkaitan dengan datangnya momen istimewa ummat islam di bulan Dzulhijjah yaitu Ibadah Qurban momen berbagai antar sesama

Saya ingin memulai dengan sebuah teka teki padanan, kita tahu bahwa Allah menciptakan segalanya berpasangan dan semuanya memliki padanan yang saling melengkapi dalam menjaga keseimbangan dan keserasian kehidupan. Sunnatullah ini tidak pernah pernah berubah, Segala upaya perlawanan terhadap sunnatullah hanya akan mendatangkan nestapa dan mengundang kehancuran.

Kita mulai teka teki padanan ini dari 4 pertanyaan berikut :

1. Apakah padanan dari tertawa atau kesenangan ?

Jawabannya adalah menangis atau kesedihan

2. Apakah padanan dari kematian?

Maka jawabnnya adalah kehidupan

3. Apakah padanan dari laki-laki?

Maka jawabannya adalah perempuan

4. Pertanyaan terakahir, Apakah padanan dari Kekayaan ?

Maka serentak kita akan menjawab KEMISKINAN

Mari kita menguji jawaban-jawaban kita tadi dengan Firman Allah SWT yang termaktub dalam Surah An Najm ayat 43-48

Au’duzubillahi Mina Syaithooni Rajiim

-٤٣- وَأَبْكَى أَضْحَكَ هُوَ وَأَنَّهُ
[43] Dan sesungguhnya Dia-lah yang Menjadikan orang tertawa dan menangis,

Ayat ini membenarkan jawaban kita yang pertama

-٤٤- وَأَحْيَا أَمَاتَ هُوَ وَأَنَّهُ
[44] Dan sesungguhnya Dia-lah yang Mematikan dan Menghidupkan,

Ayat ini membenarkan jawaban kita yang kedua

-٤٥- وَالْأُنثَى الذَّكَرَ الزَّوْجَيْنِ خَلَقَ وَأَنَّهُ
[45] Dan sesungguhnya Dia-lah yang Menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan,

Ayat ini membenarkan jawaban kita yang ketiga

-٤٦- تُمْنَى إِذَا نُّطْفَةٍ مِن
[46] Dari mani, apabila dipancarkan,

-٤٧- الْأُخْرَى النَّشْأَةَ عَلَيْهِ وَأَنَّ
[47] Dan sesungguhnya Dia-lah yang Menetapkan penciptaan yang lain (kebangkitan setelah mati),

-٤٨- وَأَقْنَى أَغْنَى هُوَ وَأَنَّهُ
[48] Dan sesungguhnya Dia-lah yang Memberikan kekayaan dan kecukupan.

Dan ayat ini menyadarkan kita bahwa padanan kekayaan bukanlah “kemiskinan” melainkan “kecukupan”.

Ternyata kita salah, pemahaman bahwa pasangan kekayaan adalah kemiskinan adalah salah, pasangan sebenarnya adalah kecukupan. Atau dalam bahasa Qur’annya disebut  وَأَقْنَى (Aqnaa) atau dikonversi menjadi sifat Qana’ah yang menurut arti bahasanya adalah merasa cukup dan secara istilah qana’ah merasa cukup atas apa yang dimilikinya. Sikap qana’ah didefinisikan sebagai sikap merasa cukup dan ridha atas karunia dan rezeki yang diberikan Allah Swt.

Ternyata Sunnatullah tidak mengenal terminologi kemiskinan, padanan kekayaan yang dituntunkan islam adalah kecukupan atau Qana’ah, sehingga ketika sifat Qana’ah jauh dari umat manusia maka akan menstimulus kemiskinan komunal yang memberi efek berganda, disparitas ekonomi (kesenjangan ekonomi) kekayaan berputar di segelintir orang saja. Maka banyak Simbol-simbol keserakahan berdiri angkuh baik yang bersifat materialis maupun yang filosofis.

Keserakahan membuat penguasa-penguasa diktator di Negara-negara arab dan afrika yang baru saja terguling mendatangkan gurita kemiskinan yang akut di neger-negeri muslim. Keserakahan tersebut tidak berhenti sampai disitu saja, ketika kekuasaan mereka tergulingpun Istri ben ali membawa lari 1,5 ton emas, anak Ghadaffi melarikan 2 ton emas. Ketika berkuasa Qadaffi mengumpulkan kekayaan sebanyak 160 milliar  dollar jumlah yang fantastis yang cukup memberi makan umat manusia se asia tenggara selama berminggu-minggu.

Kita bisa menengok yang terjadi di negeri kita Indonesia betapa pemimpin-pemimpinnya dikuasai sikap serakah sehingga negeri ini belum juga keluar dari kubangan kemiskinan.

Seorang mantan pengacara Mohandas Karamchand Gandhi yang dikenal dengan perlawanannya terhadap kolonialisme sehingga dijuluki Mahatma Gandhi pernah berucap :

“Seluruh hasil bumi cukup untuk memberi makan manusia di seluruh
dunia. Tetapi tidak cukup, bahkan untuk memberi makan satu orang saja
yang serakah”

Mari kita menengok fakta sejarah gemilang generasi islam yang datang dari sosok Umar Bin Khattab yang saat itu menjabat sebagai khalifah imperium islam yang jika dikonversi ke masa sekarang wilayah kekuasaannya meliputi 65 negara,luarbiasa besarnya!

Suatu ketika beliau menempuh perjalanan jauh dari madinah menuju Al-Quds Palestina, saat itu Umar didampingi oleh seorang pengawalnya, mereka bersepakat untuk saling bergiliran berganti peran antara siapa yang ada diatas kuda dan siapa yang menuntun kuda dari bawah, hingga ketika mereka hendak memasuki kota Yerussalem giliran umar berada dalam posisi yang menuntun kuda dari bawah sehingga rakyat palestina mengira bahwa khalifah Umar yang duduk diatas kuda, ditambah lagi ada 13 tambalan yang terdapat di baju si penuntun kuda yang merupakan umar sehingga menguatkan dugaan orang-orang bahwa umarlah yang diatas kuda.

Kisah ini memberi gambaran kepada kita betapa sikap Qana’ah seorang pemimpin besar tidak hanya sebatas merasa cukup tapi juga siap mengambil peran yang lebih rendah yang setara dengan orang yang dipimpinnya siap menjalani standar hidup yang sama dengan yang dipimpinnya dan siap untuk pertama kali lapar dan terakhir kali kenyang.

kita pernah mendengar do’a Abu Bakar Radhiallahu anhu : “Ya Allah letakkanlah dunia ditanganku bukan dihatiku”

Maka sikap seorang muslim yang kaya hendaknya menumbuhkan sikap selalu bersyukur untuk membunuh keserakahan dalam dirinya, dan sikap seorang muslim yang miskin atau kekurangan “bukanlah dengan bersabar” karena dengan tetap bersabar maka tidak akan mengubah taraf hidupnya tapi dengan “menjaga izzah”.

Sikap terbaik dari orang yang kekurangan adalah dengan tetap menjaga izzah (kemuliaan, harga diri, dan kehormatan) karena dengan begini akan selalu ada alasan yang kuat bagi muslim yang kekurangan untuk tidak meminta dan sesegera mungkin menaikkan taraf hidupnya hingga berkecukupan.

Jika mayoritas orang miskin menjaga izzahnya InsyaAllah tidak ada lagi yang meminta-minta sebaliknya jika mayoritas orang kaya bersyukur maka tidak ada lagi yang meminta-minta.

Maka padanan kekayaan adalah Qana’ah dan sikap orang kaya adalah bersyukur sedangkan sikap seorang miskin bukan bersabar dalam kemiskinan tapi menjaga izzah dalam kekurangannnya.

Rumusan  ini diapahmi betul oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz sehingga dalam 2,5 tahun tidak ada lagi rakyat diwilayah kekuasaannya yang membentang seluas 2/3 dunia berhak dan masuk kriteria sebagai penerima zakat. Wallahu’alam Bishawab







27 Oktober 2011

China dan tragedi kemanusiaan atas nama Yan We

0 comments

Masih ingat Yan We ? bocah kecil yg ditabrak lari di pasar di salah satu tempat di kota guangzhou Cina, yang ketika itu dibiarkan oleh belasan orang sebelum akhirnya diselamatkan oleh seorang wanita pemulung sampah di pasar tsb.

Namun nyawa yan we tidak terselamatkan. Cina maju secara ekonomi,teknologi dan militer tapi runtuh dari sisi moral...dan sepertinya inilah Sunnatullah = seringkali yg unggul materi akan kering spiritual.

perhatikan foto ini...anjing pun punya sifat belas kasih

18 Oktober 2011

Tentang Hilal (Tentang Seorang Sahabat)

0 comments



Apa yang bisa kuceritakan tentang kenangan? Jika temanya tentang dirimu, Hilal

Tak banyak yang bias kurekam, bentangan masa yang kuhabiskan bersamamu juga tidaklah panjang ,

Kau bukan Nabi, bukan Wali, bukan Ahlu hikmah, tapi aku mengenalmu sebagai orang baik yang apa adanya,

Sebagai Orang yang jujur dengan ilmumu, luapan emosimu dengan turunan kekuranganmu membuatmu tampak begitu manusiawi sebagai seorang sahabat yang tulus,

Aku pernah terjungkal ke pusaran masalah yang melelahkan selama berhari-hari, namun ranjangmu, tempatmu meluapkan kelelahan  itu selalu ada untukku merebahkan badan dan menarik diri sejenak dari pergumulan masalah,

Pernah kita berbagi obsesi, mendiskripsikan dengan jujur tentang cita dan cinta, tentang hal yang membuat kita larut dalam galau,



Jujur ingin kuutarakan, tak ada masa barang sedetikpun yang aku habiskan bersamamu dengan kekesalan , kekecewaan apalagi dengan amarah, diantara sedikit, kamu salah satunya  orang dimana aku merasa aman dari pengkhianatan dari semua luapan emosi negatif yang menguras energy,

Bismillah,

PERTEMUAN PERTAMA
Semua santri baru memandang dengan asing, belum tampak keakraban disana, saya sendiri masih bergerumul dengan puluhan pertanyaan tentang mangapa saya berada di pesantren ini, mengapa saya harus berhadapan dengan materi-materi agama, apakah muara dari semua ini adalah rancangan masa depan dengan sebutan ustad di masyarakat Karena saya telah tampil menjadi dai’ yang menyampaikan pesan-pesan langit dengan retorika yang persuasif? Dari arah jam 9, Nampak sosok santri baru yang sangat aktif menjaring teman-teman baru, tidak terlihat kurus namun cukup berisi dan belum bisa dikatakan gemuk  dengan suara khas dan terdengar melengking ditelinga, percaya diri dia memperkanalkan diri dengan nama  HILAL BURHANUDDIN

PERJALANAN PERTAMA KE RUMAH HILAL
Kamis malam kami sudah merencanakan semuanya, ingin mengujungi rumah hilal dan berkenalan dengan hidupnya lebih dalam.  Di hari jum’at pertengahan tahun 2001, berjalan kaki melintasi perjalanan sederhana , hilal bercerita banyak hal tapi saya sudah lupa, hingga kami tiba dikediamannya di blok H BTP, suguhan bersahaja dan khas : bubur kacang hijau kental dengan santan putih cair

PERTEMUAN TERAKHIR
Tak ada ucapan perpisahan yang mengharubiru mengiringi pertemuan terakhir dimalam itu, semuanya larut dalam euforia malam perpisahan yang berisi banyak acara hiburan, tidak terkecuali hilal yang malam itu untuk terakhirnya dalam sejarah pertemanan kami, saya melihatnya bernyanyi mendedangkan sholawat nabi dengan gaya yg sama dengan hits sholawatnya UNGU. Saya sendiri masih sibuk dengan perasaan yang bercampur aduk didalam dada yang tidak sempat saya ceritakan kepada siapapun, bahkan klimaks dari semuanya saya harus pergi diam-diam tanpa permisi dengan orang-orang terdekat, bahkan dengan ahmad Ibrahim.

KETIKA KABAR DUKA ITU DATANG
Beberapa hari sebelum ummat islam merayaakn idul adha, ketika saya mengikuti agenda ifthor jam’ai di rumah salah satu pengurus BKMI UNTAN (Arita) kabar mengejutkan tersebut datang, berita duka bahwa hilal telah wafat, semua rekaman tentang sosok hilal berputar di kepala, ada campuran perasaan yang saling bereaksi di dalam dada, ada lintasan fikiran yang masih tidak mempercayai berita duka tersebut, senyum itu lenyap bersamaan waktu yang mengiringi pemakaman beliau hingga kepusaranya, senyuman yang abadi di dalam benak ini, kembali ingin saya nyatakan :

Hilal Tahukah kamu, selalu ada momentum untuk mengingatmu, mengenangmu…!!!

2 Oktober 2011

Mengenang Ustadzah Yoyoh Yusroh

0 comments

Dunia berjalan meninggalkan manusia.
Akhirat berjalan menjemput manusia.
Masing-masing memiliki generasi.
Maka jadilah kalian generasi akhirat, jangan jd generasi dunia..
Esy Trishanie  (Eks Kabid Kaderisasi LDSI At Tarbawi)

Nasehat Ustad Yusuf Mansyur

0 comments


kemarin malam saya diserang sakit perut yang sakitnya luarbiasa, entah apa penyebabnya, tapi setelah konsultasi ke beberapa teman yang belajar farmasi dan dokter habiebie (dokter yg menjadi t4 sy konsultasi soal luka pasca kecelakaan) : diidentifikasi kalau sakitnya karena pengaruh obat yang sempat terhenti saya komsumsi, lalu saya lanjutkan lagi.

ketika mengalami sakit yang luarbiasa tersebut, saya teringat dengan pesan Ustad Yusuf Mansyur ketika menyambangi rumah beliau dengan Pak dian di cipondoh Tangerang pertengahan tahun lalu

Bahwa : Amalan yang paling dahsyat adalah "PIKIRAN",

Alhamdulillah dengan pikiran positif akan pertolongan dari Allah, sakitnya hilang

Ketika Aku Melamar Bidadari-Mu

0 comments
Seandainya kau tangisi kematianku
Dan kau siram pusaraku dengan air matamu
maka di atas tulangku yang hancur luluh
nyalakanlah obor buat umat mulia ini
dan teruskan perjalanan ke gerbang jaya

Kematianku adalah suatu perjalanan
mendapatkan kekasih yang sedang merinduku
taman-taman di Surga bangga menerimaku
burung-burung berkicau riang menyambutku
bahagialah hidupku di alam abadi

Kuasa kegelapan pasti akan hancur
dan alam ini akan disinari fajar lagi
biarlah rohku terbang mendapatkan rinduNya
janganlah gentar berkelana di alam abadi
nun di sana fajar sedang memencar

Sajak oleh Asy-Syahid (insya Alloh) Sayyid Qutub 1966, sejenak sebelum meregang jiwa di tiang gantung thoghut Gamal Abdul Nasser.

22 Agustus 2011

Resume Pertemuan keempat Kajian intensif Kitab Iman karya DR.Muhammad Na'im Yaasiin

0 comments
Bismillahirrahmaanirrahim...

Ikhwah Fillah peserta kajian, berikut kami jabarkan kembali lanjutan terjemahan kitab iman karya DR.Muhammad Na'im Yaasiin yang dibahasa di pertemuan keempat. Selanjutnya bagi yang tidak hadir, mohon untuk mempelajari bahan terjemahan berikut agar tidak ketinggalan.jika ada kesalahan qir'aah dan terjemahan mohon dikoreksi, dan jika ada yang ingin ditanyakan seputar nahwu shorf terkait perubahan syakal tiap katanya silahkan didiskusikan disini.

Bersama ini kami infokan kepada Ikhwah fillah peserta kajian semua, bahwa di bulan Ramadhan ini 1432 H , kajian akan di intensifkan tiap malam bersamaan dengan program i'tikaf 10 Hari terakhir di masjid Al-Mumtaz bagi ikhwan bersama Ustad Harjani Hefni, dan yang akhwat di rumah ustad bersama istri beliau.

Semoga kita semua dianugrahi Cahaya ilmu dari Allah di dada kita semua. Amiin





ومن جهة اخرى فان الخالق المالك المدبر هو الجدير وحده بصفات الجلال والجمال و الكمال، لان هذه الصفات لاتكون الا لرب العالمين ، اذ يستحيل ثبوت الربوبية والملك لمن ليس بحي ولا سميع ولا بصير ولاقادرولامتكلم ولافعال لما يريد ولاحكيم
قي اقواله و افعاله (٦

Wa min jihati ukhro fainnal khooliqul maalikul mudabbiru huwal jadiiru wahdahu bishifaatil jalaali wal jamaali wal kamaali, liana hadzihis shifaati laa takuunu illa lirabbil ‘aalamiin, idz yastahiilu tsubuutur rubuubiyati walmaliki liman laisa bihayyin wa laa samii’in wa laa qoodirin wa laa mutakallimin wa laa fa’aalin limaa yuriidu wa laa hakiimin fie aqwaalihi wa af’aalihi (٦).

Dan dari penjelasan lain bahwa sesungguhnya Pencipta, Raja , hanyalah Dia (Allah) Yang satu-satunya layak memiliki sifat agung , indah, dan sempurna karena sifat ini tidak mungkin dimilki kecuali oleh Tuhan Semesta Alam, oleh karena itu sangatlah mustahil penetapan Rububiyah dan kerajaan kepada yang tidak hidup, mendengar, berkuasa, berbicara, dan tidak mampu melakukan apa yang dia inginkan dan tidak bijaksana dalam perkataan dan pekerjaannya.[6]

ولهذا فان نجد ان القران الكريم قد ذكر هذا النوع من التوحيد في مقام الحمد لله ، وعبادته، ولانقيادله والا ستسلام ٠ و في مقام
بيان صفاته الجليلة و اسمائه الحسنى =

Wa lihadza fainna najidu annal qur’aanal kariima qod dzakara hadzan naw’a minat tauhiidi fie maqoomil hamdulillahi, wa ‘ibaadatihi, wal inqiyaadi lahu wal istislaami. Wa fie maqoomi bayaani shifaatihil jaliilati wa asmaa-ihil husna

Dan  kami menemukan bahwasanya Al-Qur’an Al-Karim telah menyebutkan tauhid jenis ini dalam penjelasan(Maqom) “Alhamdulillah”, beribdah kepadaNya, tunduk kepadaNya, dan berserah kepadaNya. Dan dalam penjelasan sifat AgungNya dan Nama-NamaNya yang Baik

ففي مقام الحمد يتلو المسلم في كل ركعة يصليها {الحمد لله رب العالمين} (٧) ويقول سبحانه و تعالي {فلله الحمد رب السموات ورب الارض ربالعالمين}

Fa fie maqoomil hamdi yatluul muslimu fie kulli rok’atin yusholliihaa { Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin} (٧) wa yaquulu subhaanahu wa ta’aalaa { Falillahil hamdu robbis samawaati wa robbil ardhi wa robbil ‘alaamiin}  [١٠]

Dan dalam penjelasan “Alhamdu” Setiap Muslim membacanya di setiap raka’at Sholatnya { Segala Puji Tuhan Semesta Alam } [7] dan Allah SWT berfirman { Segala Puji Hanya bagi Allah Tuhan(pemilik) langit dan bumi, Tuhan seluruh alam } [8]

و في مقام الاستسلام لله والانقياد له قال عزوجل { قل ان هدي الله هو الهدي و امرنا لنسلم لرب العالمين } (٩

Wa fie maqoomil istislaamillahi wal inqiyaadi lahu qoola azza wa jalla { Qul innal hudallahi huwal hudaa wa umirnaa linaslama lirobbil ‘aalamiin} [٩]

Dan dalam penjelasan berserah diri kepada Allah serta ketundukan kepadaNya. Allah Azza wa Jalla berfirman { Katakanlah sesungguhnya petunjuk ini adalah petunjuk dari Allah dan kami disuruh untuk berserah diri kepada Tuhan Semesta Alam} [9]

و في مقام التوجه لله عز و جل و اخلاص القصد اليه قال عز و جل { فل ان صلاتي و نسكي و محياي و مماتي لله رب العالمين } (١٠

Wa fie maqoomit tawajjuhillahi azza wa jalla wa ikhlaashil qoshdi ilaihi qoola azza wa jalla { qul inna sholaatiy wa nusukiiy wa mahyaaya wa mamaatiy lillahi robbil ‘aaalamiin} [١٠]

Dan dalam penjelasan menghadapkan wajah kepada Allah azza wa jalla dengan maksud yang ikhlas kepadaNya, Allah Azza Wa Jalla berfirman { Katakanlah : Sesungguhnya sholatku , ibadahku, hidupku, matiku, hanya kepada Allah Tuhan semesta Alam } [10]

و في مقام تولي الله عز و جل دون غيره قال سبحانه { قل اغير الله أتخذ و ليا، فاطرالسموات والارض، وهو يطعم ولا يطعم ، قل اني امرت ان اكون اول من اسلم ، ولا تكونن من المشركين } (١١

Wa fie maqoomi tawallallahi azza wa jalla duuna ghoyrihi qoola subhaanahu { Qul iaghoyrullahi ittahidzu waliyya, faathiris samawaati wal ardhi, wa huwa yuth’imu wa laa yuth’am qul inniy umirtu an akuuna awwalu man aslama, wa laa takuunanna minal musyrikiin} [١١]

Dan dalam penjelasan berwali kepada Allah Azza Wa Jalla dan tidak kepada SelainNya , Allah SWT berfirman { Katakanlah apakah ada selain Allah yang layak diambil sebagai wali, pencipta langit dan bumi, yang memberi makan dan tidak diberi makan. Katakanlah : sesungguhnya saya diperintahkan untuk menjadi orang yang pertama kali berserah diri, dan janganlah kalian menjadi musyrik }[11]

وفي مقام الدعاع قال عز و جل { الا له الخلق والامر تبارك الله رب العالمين . ادعوا ربكم تضرعا و خفية انه لا يحب المعتدين
Wa fie maqoomid du’aa’I qoola azza wa jalla { alaa lahul kholqu wal amru tabaarakallahu robbil ‘aalamiin. Id’uu rabbakum tadhurru’an wa khufyatan innahu laa yuhibbul mu’tadiin} [12]

Dan dalam penjelasan Do’a Allah Azza Wa Jalla berfirman { Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam . Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampui batas [12]

وفي مقام عبادة الله عز و جل قال سبحانه {و ما لي لا اعبد الذى فطرني واليه ترجعون } (١٣)، وقال ايضا { يا أيها الناس اعبدوا ربكم الذي خلقكم والذي من قبلكم لعلكم تتقون . الذي جعل لكم الارض فراشا والسماء بناء وانزل من السماء ماء ، فأخرج به من
الثمرات رزقا لكم، فلا تجعلوا لله أنداد و انتم تعلمون } (١٤

Wa fie maqoomi ‘ibaadatillahi azza wa jalla qoola subhaanahu { wa maa liy laa ‘abudullaziy fathoroniy wa ilaihi turja’uun} [١٣] , wa qoola aidhoon { yaa ayyuhaannasu’buduu robbakumullaziiy kholaqoqum wallaziiy min qoblikum la’allakum tattaquun. Alladziy ja’ala lakumul ‘ardho firoosyan was samaa-a binaa-an wa anzala minas samaa-i maa-an , fa akhroja bihi mina tsamaraati rizqonlakum, fa laa taj’aluu lillahi andaadan wa antum ta’lamuun}  [١٤]

Dan dalam penjelasan beribadah kepada Allah Azza wa Jalla. Allah SWT berfirman { Dan tidak ada alas an bagiku untuk menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepadaNyalah kamu akan dikembalikan} [13] dan berfirman juga di ayat yang lain { Wahai Manusia beribadahlah kepada Tuhanmu yang menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa. Yang menjadikan bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap dan menurunkan dari langit air hujan, dan mengeluarkan dari bumi tumbuh-tumbuhan sebagai karunia untuk kelian, maka janganlah kalian mengadakan sekutu bagiNya sedang kalian mengetahui} [14]

فان خالق السموات والارض وما قيهن هو وحده الذي ستحق ان يتخده العبد الها و وليا، ويسلم نفسه اليه ، ويدعوه ، ويتوجه اليه

Fainna khooliqus samawaati wal ardho wa maa fiehinna huwa wahdahu alladziy yastahiqqu an yattahidzahul ‘abdu wa waliyaa, wa yusallimu nafsahu ilaihi, wa yad’uuhu , wa yatawajjahu ilaihi

Sesungguhnya Pencipta langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya hanya dia sendiri yang berhak dijadikan oleh seorang Hamba sebagi Tuhan dan Wali, dan menyerahkan dirinya kepadaNya, dan berdo’a kepadaNya, dan menghadapkan wajah kepadaNya.

Catatan kaki :
[7]   Alfatihah ayat 2
[8]   Al Jatsiyah ayat 36
[9]   Al An'am ayat 71
[10] Al An'am ayat 162
[11] Al An'am ayat 14
[12] Al A'raaf ayat 54 & 55
[13] Yaasin ayat 22
[14] Al Baqoroh ayat 21 & 22

BEKAL I'TIKAF : Revolusi menghafal Qur'an MUDAH dan CEPAT

0 comments
[Oleh: Asy-Syaikh Dr. Abdul Muhsin Muhammad Al-Qasim, imam dan khathib di Masjid Nabawi]

sumber: http://al-atsariyyah.com/cara-termudah-menghafal-al-quran-al-karim.html


Bismillahirrahmanirrahiim, semoga bermanfaat


Segala pujian hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabat seluruhnya.
Keistimewaan metode ini adalah seseorang akan memperoleh kekuatan dan kemapanan hafalan serta dia akan cepat dalam menghafal sehingga dalam waktu yang singkat dia akan segera mengkhatamkan Al-Quran. Berikut kami akan paparkan metodenya beserta pencontohan dalam menghafal surah Al-Jumuah:
1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali.
2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali.
3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali.
4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali
5. Keempat ayat di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.
6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali.
7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali.
8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali.
9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali.
10. Keempat ayat (ayat 5-8) di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.
11. Bacalah ayat pertama hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.

Demikian seterusnya pada setiap surah hingga selesai menghafal seluruh surah dalam Al-Quran. Jangan sampai kamu menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, karena itu akan menyebabkan hafalanmu bertambah berat sehingga kamu tidak bisa menghafalnya.


JIKA AKU INGIN MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA, BAGAIMANA CARANYA?
Jika kamu ingin menambah hafalan baru (halaman selanjutnya) pada hari berikutnya, maka sebelum kamu menambah dengan hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas, maka anda harus membaca hafalan lama (halaman sebelumnya) dari ayat pertama hingga ayat terakhir (muraja’ah) sebanyak 20 kali agar hafalan ayat-ayat sebelumnya tetap kokoh dan kuat dalam ingatanmu. Kemudian setelah mengulangi (muraja’ah) maka baru kamu bisa memulai hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas.


BAGAIMANA CARANYA AKU MENGGABUNGKAN ANTARA MENGULANG (MURAJA’AH) DENGAN MENAMBAH HAFALAN BARU?
Jangan sekali-kali kamu menambah hafalan Al-Qur`an tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya. Hal itu karena jika kamu hanya terus-menerus melanjutkan menghafal Al-Qur’an hingga khatam tapi tanpa mengulanginya terlebih dahulu, lantas setelah khatam kamu baru mau mengulanginya dari awal, maka secara tidak disadari kamu telah banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal. Oleh karena itu metode yang paling tepat dalam menghafal adalah dengan menggabungkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Bagilah isi Al-Qur`an menjadi tiga bagian,yang mana satu bagian berisi 10 juz. Jika dalam sehari kamu telah menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga kamu menyelesaikan 10 juz. Jika kamu telah berhasil menyelesaikan 10 juz maka berhentilah menghafal selama satu bulan penuh dan isi dengan mengulang apa yang telah dihafal, dengan cara setiap hari kamu mengulangi (meraja’ah) sebanyak 8 halaman.
Setelah selesai satu bulan kamu mengulangi hafalan, sekarang mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan hafalan 20 juz. Jika kamu telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulangi hafalan 20 juz, dimana setiap hari kamu harus mengulang (meraja’ah) sebanyak 8 halaman. Jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.
Jika anda telah selesai menghafal semua isi Al-Qur`an, maka ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan, dimana setiap harinya kamu mengulang setengah juz. Kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya, juga diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama setiap harinya. Kemudian pindahlah untuk mengulang 10 juz terakhir dari Al-Qur`an selama sebulan, dimana setiap harinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.


BAGAIMANA CARA MERAJA’AH AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH AKU MENYELESAIKAN METODE MURAJA’AH DI ATAS?
Mulailah mengulangi Al-Qur’an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulanginya 3 kali dalam sehari. Dengan demikian maka kamu akan bisa mengkhatamkan Al-Qur’an sekali setiap dua minggu.
Dengan metode seperti ini maka dalam jangka satu tahun (insya Allah) kamu telah mutqin (kokoh) dalam menghafal Al-Qur’an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun penuh.


APA YANG AKU LAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL-QUR’AN SELAMA SATU TAHUN?
Setelah menguasai hafalan dan mengulangInya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, hendaknya bacaan Al-Qur’an yang kamu baca setiap hari hingga akhir hayatmu adalah bacaan yang dilakukan oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- semasa hidup beliau. Beliau membagi isi Al-Qur`an menjadi tujuh bagian (dimana setiap harinya beliau membaca satu bagian tersebut), sehingga beliau mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam sepekan.
Aus bin Huzaifah -rahimahullah- berkata: Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, “Bagaimana caranya kalian membagi Al-Qur`an untuk dibaca setiap hari?” Mereka menjawab:
نُحَزِّبُهُ ثَلَاثَ سُوَرٍ وَخَمْسَ سُوَرٍ وَسَبْعَ سُوَرٍ وَتِسْعَ سُوَرٍ وَإِحْدَى عَشْرَةَ سُورَةً وَثَلَاثَ عَشْرَةَ سُورَةً وَحِزْبَ الْمُفَصَّلِ مِنْ قَافْ حَتَّى يُخْتَمَ
“Kami membaginya menjadi (tujuh bagian yakni): Tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan hizb al-mufashshal yaitu dari surat Qaf sampai akhir (mushaf).” (HR. Ahmad no. 15578).
Maksudnya:
  • Hari pertama: Mereka membaca surat “al-fatihah” hingga akhir surat “an-nisa`”.
  • Hari kedua: Dari surat “al-maidah” hingga akhir surat “at-taubah”.
  • Hari ketiga: Dari surat “Yunus” hingga akhir surat “an-nahl”.
  • Hari keempat: Dari surat “al-isra” hingga akhir surat “al-furqan”.
  • Hari kelima: Dari surat “asy-syu’ara” hingga akhir surat “Yasin”.
  • Hari keenam: Dari surat “ash-shaffat” hingga akhir surat “al-hujurat”.
  • Hari ketujuh: Dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-nas”.
Para ulama menyingkat bacaan Al-Qur`an Nabi -shallallahu alaihi wasallam- ini menjadi kata: ”فَمِي بِشَوْقٍ“. Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- pada setiap harinya. Maka:
  • Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. Maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari pertama dimulai dari surah al-fatihah.
  • Huruf “mim” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kedua dimulai dari surah al-maidah.
  • Huruf “ya`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketiga dimulai dari surah Yunus.
  • Huruf ”ba`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keempat dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`.
  • Huruf “syin” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kelima dimulai dari surah asy-syu’ara`.
  • Huruf “waw” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keenam dimulai dari surah wash shaffat.
  • Huruf “qaaf” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketujuh dimulai dari surah qaf hingga akhir muashaf yaitu surah an-nas.
Adapun pembagian hizib yang ada pada Al-Qur an sekarang, maka itu tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.


BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (AYAT YANG MIRIP) DALAM AL-QUR’AN?
Cara terbaik untuk membedakan antara dua ayat yang kelihatannya menurut kamu hampir sama (mutasyabih), adalah dengan cara membuka mushaf dan carilah kedua ayat tersebut. Lalu carilah perbedaan antara kedua ayat tersebut, cermatilah perbedaan tersebut, kemudian buatlah tanda/catatan (di dalam hatimu) yang bisa kamu jadikan sebagai tanda untuk membedakan antara keduanya. Kemudian, ketika kamu melakukan murajaah hafalan, maka perhatikanlah perbedaan tersebut secara berulang-ulang sampai kamu mutqin dalam mengingat perbedaan antara keduanya.


BEBERAPA KAIDAH DAN KETENTUAN DALAM MENGHAFAL AL-QUR`AN:
  1. Kamu harus menghafal melalui bantuan seorang guru yang bisa membenarkan bacaanmu jika salah.
  2. Hafalkanlah 2 halaman setiap hari: 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib. Dengan metode seperti ini (insya Allah) kamu akan bisa menghafal Al-Qur`an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun. Tetapi jika kamu memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka kemampuan menghafalmu akan melemah.
  3. Menghafallah mulai dari surat an-nas hingga surat al-baqarah karena hal itu lebih mudah. Tapi setelah kamu menghafal Al-Qur`an maka urutan meraja’ahmu dimulai dari Al-Baqarah sampai An-Nas.
  4. Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf saja (baik dalam cetakan maupun bentuknya), karena hal itu sangat membantu dalam menguatkan hafalan dan agar lebih cepat mengingat letak-letak ayatnya, ayat apa yang ada di akhir halaman ini dan ayat apa yang ada di awal halaman sebelahnya.
  5. Setiap orang yang menghafal Al-Qur’an pada 2 tahun pertama biasanya apa yang telah dia hafal masih mudah hilang, dan masa ini disebut fase at-tajmi’ (pengumpulan hafalan). Karenanya janganlah kamu bersedih karena ada sebagian hafalanmu yang kamu lupa atau kamu banyak keliru dalam hafalan. Ini adalah fase yang sulit sebagai ujian bagimu, dan ini adalah fase rentan yang bisa menjadi pintu masuknya setan untuk menghentikan kamu dari menghafal Al-Qur`an. Tolaklah was-was tersebut dari dalam hatimu dan teruslah menghafal, karena dia (menghafal Al-Qur`an) merupakan perbendaharaan harta yang tidak diberikan kepada sembarang orang.

12 Agustus 2011

Resume Pertemuan ketiga Kajian intensif Kitab Iman DR.Muhammad Na'im Yaasiin. Penyaji : DR.Harjani Hefni Lc, MA

0 comments
و فيما يلي تفصيل الكلام في كل نوع منها

Fa hadzihi tsalaatsatu anwaa’in minat tauhidi tadkhulu fie ma’niyl iimaani billahi ‘Azza wa Jalla [1],
Wa fiemaa yaliy tafshiilil kalaami fie kulli naw’in minhaa :

Maka inilah 3 jenis tauhid yang masuk kedalam definisi iman kepada Allah Azza wa Jalla.
Dan berikut adalah rincian penjelasan dari setiap jenis tersebut :

النوع الاول توحيد الربوبية

Annaw’ul awwalu : Tauhidur rubuubiyatu
Jenis pertama : Tauhid Rububiyah


ومعناه الاجمالي الاعتقاد الجازم بانالله رب كل شئ، و لا رب غيره٠
و بيانه = ان الرب في اللغةهو المالك المدبر٠ و ربوبية تعني تفرده سبحانه في خلقهم و ملكهم و تدبير شؤونهم


Wa ma’naahul ijmaaliy al-‘itiqoodul jaazimu biannallaha robbu kulli syai’in, wa laa robba goyruhu. Wa bayaanuhu : Annar robba fiel lugoti huwa almaalikul mudabbiru [2]. Wa rubuubiyatullahi ‘ala kholqihi ta’niy tafarruduhu subhaanahu fie kholqihim wa mulkihim wa tadbiiri syu-uunihim.

Dan definisi umum(Tauhid Rububiyah), (adalah) keyakinan yang kokoh bahwasanya Allah Tuhan terhadap segala sesuatu, dan tidak ada Tuhan selainNya. (Dan) penjelasannya : Bahwa Tuhan dari segi bahasa bermakna Pemilik(Raja) yang Mengatur[2]. Dan Rububiyahnya Allah terhadap ciptaaNya yaitu Meng-Esa-kanNya dan Maha Suci Baginya dalam ciptaanNya, kerajaanNya, dalam pengaturan urusan-urusanNya.


فثوحيد الله في ربوبية هو الاقرار بانه سبحانه هو خالق الخلق و مالكهم و محييهم ومميثهم و نافعهم و ضارهم ومجيب دعائهم عند الاضطرار و القادر عليهم و معطيهم ومانعهم واله الخلق وله الامر كله كما قال سبحانه عن نفسه = الا له الخلق و الامر تبارك الله رب العالمين

Fatawhiidullahi fier rubuubiyati huwa Al-Iqrooru biannahu subhaanahu huwa khooliqul kholqi, wa maalikuhum, wa muhyiyhim, wa mumiytuhum, wa naafi’uhum, wa dhooruhum, wa mujiibu du’aa-ihim ‘indal idhtiroori, wal qoodiru ‘alayhim, wa mu’thiyhim, wa maani’uhum, wa lahul kholqu, wa lahul amru kulluhu, kamaa qoola subhaanahu ‘an nafsihi : { alaa lahul kholqu wal amru tabaarakallahu robbul ‘aalamiin } [3]

Maka Makna mentauhidkan Allah dalam rububiyah adalah pernyataan(ikrar) Bahwa Mahasuci Allah Dialah Pencipta segala ciptaan, dan pemiliki segala kerajaan, yang menghidupkan, yang mematikan, yang memberikan manfa’at, yang memberikan mudhorat, dan yang menjawab segala do’a pada saat terdesak, dan berkuasa atasnya, yang memberikan(rezky), yang menahan(rezky), dan milikNya segala ciptaan, dan milikNya segala urusan, sebagaimana Allah mengatakan tentang dirinya : Ingatlah! Segala Penciptaan dan urusan menjadi Hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam. [3]

ويدخل في هذا التوحيد الايمان بقدرلله سبحانه =اي الايمان بان كل محدث صادر عن علم الله عز وجل و ارادته و قدرته

Wa yadkhulu fie hadzaat tauhiidi al-iimaanu biqodrillahi subhaanahu : Ay Al-iimaanu bianna kulla muhdatsin Shoodirun ‘an ‘ilmillahi azza wa jalla wa iroodatihi wa qudratihi [4]

Dan masuk kedalam tauhid (jenis)ini keimanan terhadap Qodrat Allah Subhaanahu : atau keimanan bahwasanya setiap peristiwa(kejadian) bersumber dari IlmuNya Allah azza wa jalla, dan atas kehendaknya serta qodratnya.[4]


وبعبارة اخرى فان هذا التوحيد معناه الاقرار بان الله عز و جل الفاعل المطلق في الكون= بلخلق وتدبير و التغيير والتسيير و الزيادة
والنقص والاحياء والامامتة و غير ذالك من الافعال لا يشاركه احد في فعله سبحانه٠

Wa bi’ibaaratin ukhroo fainna hadzaat tauhiida ma’naahu al iqrooru biannallaha azza wa jalla huwal faa’ilul muthlaqu fiel kauni : Bil kholqi, wa tadbiyri, wa taghyiiri, wa tasyiyri, waz ziyaadati, wa naqshi, wal ihyaa-i wal imaamatati, wa ghoyri dzaalika minal af’aali, laa yusyaarikuhu ahadun fie fi’lihi subhaanahu.

Dan dalam istilah lain, bahwasanya tauhid ini bermakna pernyataan(iqrar) bahwa Allah Azza wa Jalla adalah pelaku absolute dalam setiap Kauni (penciptaan) : Dengan Penciptaan, Yang Mengatur, Yang Mengubah, Yang Mengerakkan, Yang Menambah, Yang Mengurangi, Yang Menghidupkan lalu Mematikan, dan lain sebagainya dari segala perbuatanNya, Dia tidak berserikat dengan siapapun dalam pekerjaanNya Maha Suci Allah.

و قد افصح القران عن هذا النوع من التوحيد جدالافصاح و لا تكاد سورة من سورهم تخلو من ذكره او الاشارة اليه فهو كالاساس با النسنبة لانواع التوحيد الاخرى لان الخالق المالك المدبر هو الجدير وحده بالتوحيد اليه با لعبادة والخشوع والخضوع وهو المستحق وحده للحمد والشكر والذكر والدعاء والرجاء والخوف و غيره ذلك والعبادة كلها لايصح ان تكون الا لمن له الخلق الامر كله

Wa qod afshahal quraanu ‘an hadzaan naw’I minat tauhidi jiddal ifshaahi, wa laa takaadu suuratun min suwarihi, takhluu min dzikrihi awil isyaarati ilaihi, fahuwa kal asaasi binnisbatil anwaa’ut tauhidul ukhroo, liannal khooliqol maalikal mudabbira huwal jadiiru wahdahu, bittawajjuhi ilayhi bil’ibaadati wal khusyuu’i wal khudhuu’I, wa huwal mustahiqqu wahdahu, lilhamdi wasyukri, wadzikri, waddu’aa-i, warrojaa-i, walkhoufi, wa ghoyrihi dzaalika. Wal ‘ibaadati kullhuaa laa yashihhu an takuuna illa liman lahul kholqu wal amru kulluhu [5]

Dan Telah dijelaskan dalam Al-qur’an jenis tauhid ini dengan penjelasan yang kuat, hampir tidak ada surah dari surah-surah yang ada di qur’an yang meninggalkan(lepas) dari penyebutan atau memberi isyarat tentangnya. Maka dia dasar yang terkait dengan jenis tauhid yang lainnya, karena Penciptaan, raja, dan Yang Mengatur hanya Dia yang layak di-Esa-kan, dan yang menjadi tujuan menghadapkan wajah dalam beribadah,khusu’, tunduk, dan Dialah Yang Berhak di Esa-kan dalam pujian, bersyukur kepadaNya, mengingatNya, Berdo’a, berharap, takut, dan sebagainya. Dan Ibadah seluruhnya tidak akan jelas dilaksanakan kecuali ditujukan kepada Allah Sang Pencipta dan Penguasa segala urusan. [5]


Catatan kaki :
[1] Lihat Syarah Aqidah Tuhaawiyah hlm 76 dan Taisyirul aziiz hamid hlm 17
[2] Lihat Kamus “Misbahul Muniir”
[3] Surah Al ‘Araaf ayat 54
[4] Lihat Syarah Aqidah Tuhaawiyah hlm. 76,77 dan Taisyirul aziiz hamid hlm 17,18
[5] Lihat Tafsir Thobariy Juz 5 hlm. 395

31 Juli 2011

Do'a Anak-Anak Gaza

0 comments
(Puisi ini pernah dibacakan dalam Konferensi Internasional Pengajar Bahasa Arab Dunia Islam, di Universitas Al Azhar Indonesia, Juli 2010. Dibacakan kembali pada acara Asia-Pacific Community Conference for Palestine di Jakarta, 29 Juni 2011)




Tuhan
Pagi ini kami ingin sekolah
Kami rindu pada madrasah kami yang indah
Kami rindu pada cerita Lubna dan Antarah
Tentu juga Sirah Rasulillah

Pagi ini kami ingin secuil roti
Kami ingin sepotong keju
Setetes susu
Dan sebutir Tin dan Zaitun

Pagi ini kami ingin belaian cinta
Ayah kami tercinta
Paman kami tercinta
Kakek kami tercinta

Pagi ini kami ingin matahari
Yang cerah menyinari gaza
Dan mengusir segala kecemasan jiwa

O Tuhan, apakah mereka akan merampas juga
Matahari kami, atau menutup Gaza
Tanpa matahari
Sehingga tak ada lagi pagi bagi kami

Tuhan
Biarlah mereka mengucilkan kami dari dunia
Asal setiap pagi
Kau masih tersenyum pada kami
Dunia tidak penting lagi bagi kami

Tuhan
Kami tidak pernah mengemis kemerdekaan pada siapapun
Karena kami telah memiliki kemerdekaan itu
Setiap kami menyebut nama-Mu
Dan setiap kami rukuk dan sujud kepada-Mu

Tuhan ini pagi ini kami tetap tersenyum kepada-Mu
Maka tersenyumlah kepada kami

30 Juli 2011

Fasilitas AFLAT Granada

1 comments
Perangkat belajar Peserta AFLAT yg terdiri :
1. Buku Bahasa arab indah dan mudah
2. Buku Percakapan Laa Tasqut
3. Kartu Bahasa Arab
4. CD Kompilasi
5. Stiker dan Pin Granada Institute

28 Juli 2011

Ta'aruf Dengan AFLAT dan Granada Institute

0 comments
Kita semua bergerak kesana, kepada sebuah tujuan untuk kebangkitan islam... membina diri kita, keluarga kita, orang-orang disekitar kita, serta memperbesar kapasitas diri kita untuk siap menjadi bagian dari kegemilangan islam masa depan. Dalam bergerak kita semua berada dalam rel  berupa strategi dakwah yang disebut manhaj atau Thoriqoh, dan proses pengumpulan dalil yang shahih, pertimbangan realitas sejarah, serta hasil ijtihad jama’ai oleh orang-orang berilmu menjadi bahan dasar kajian yang diformulasikan oleh gerakan-gerakan dakwah untuk menetapkan manhaj atau thatiqohnya tadi...dan setiap kita wajib menghormati jalan dakwah yang telah ditetapkan oleh gerakan-gerakan dakwah yang ada.

Kita meyakini bahwa ada banyak kapasitas yang harus dibangun dalam setiap pribadi-pribadi yang berhimpun dalam gerakan dakwah agar bisa merepresentasikan cita-cita luhurnya yakni : kebangkitan islam! dan semua sepakat bahwa kemampuan standar yang harus dimiliki oleh setiap da’i atau aktivis gerakan islam adalah kemampuan berbahasa arab, tidak perlu ahli, tapi bisa dan mengerti berbahasa arab. Dan islam butuh banyak sumberdaya muslim yang mau, sedang belajar ataupun bisa berbahasa arab untuk menjalankan tugas mulia kebangkitan islam.

Granada Institute mempersembahkan AFLAT
Ternyata Menguasai Bahasa Arab InsyaAllah mudah

Granada Institute adalah sebuah komitmen untuk berkontribusi secara serius pada kebangkitan Islam di masa datang. Karena diyakini bahwa masa depan umat manusia akan berada dalam genggaman Islam. Sementara Islam identik dengan bahasa Arab.

Granada intitute bersama Lisanul Arab Bogor mengembangkan metode yang memadukan temuan-temuan dari para praktisi bahasa Arab di Indonesia, termasuk menjadikan bahan-bahan mereka sebagai rujukan, seperti Metode Ust H Aminuddin Saleh Bandung, Ust Ir Syamsuddin Bogor, dll. Disamping bahan-bahan dari materi ajaran bahasa Arab yang populer lainnya seperti Al Ajurumiyyah dlsb. Granada Institute hadir guna menyederhanakan semua bahan itu dan dipadukan menjadi formula yang unik.

Granada Institute mempersembahkan AFLAT sebagai solusi bagi kesulitan berbahasa Arab yang dialami kebanyakan masyarakat kita selama ini.

AFLAT adalah akronim dari Amazing Arabic Flash Training. Karena secara menakjubkan metode ini dapat membuat setiap orang yang mengikutinya, seketika:
1. Dapat memahami kunci-kunci pokok yang perlu diketahui dari bahasa Arab
2. Memiliki rasa percaya diri dan optimisme yang besar bahwa bahasa Arab akan dikuasai

AFLAT dalam bahasa Arab (أَفْلَتَ) juga berarti membebaskan dan melepaskan. Dan memang termasuk misi utama AFLAT adalah melepaskan diri dari kekaburan akan pemahaman bahasa Arab dan membebaskan diri dari sikap masa bodoh terhadap bahasa Arab. أفلت juga memiliki kesamaan akar kata dengan اِفْتَلَتَ الكَلاَمُ yang berarti bicara lepas tanpa persiapan terlebih dahulu. Diharapkan kader-kader terbaik AFLAT akan mampu berbicara dalam bahasa Arab walaupun tanpa persiapan.

AFLAT dirintis sejak tahun 1998 di Bandung dan dari waktu ke waktu terus mengalami perbaikan setelah melakukan evaluasi dan menerima masukan dari berbagai pihak baik langsung maupun tak langsung. Beberapa daerah yang pernah menjadi tempat pematangan dan juga kegiatan Training metode AFLAT ini adalah Makassar, Aceh, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Berau, Padang, Medan, Batam, Palembang, Bangka, Riau, Bandung, Cirebon, Bogor, Bekasi, Banten, Jogja, Surabaya, Malang, Jakarta, dan Bali

AFLAT, setelah kurang lebih 10 tahun berbenah, atas dukungan dan masukan dari banyak pihak kini alhamdulillah telah menemukan kematangan konsepnya. Dan Alhamdulillah, kini AFLAT telah ditangani dengan Manajemen Profesional Granada Institute.

AFLAT hadir dengan menawarkan metode yang unik dalam segala aspeknya. Beberapa keunikan AFLAT, di antaranya:

1. Menyajikan PROGRAM BAHASA ARAB MOTIVATIF.
Di point ini, AFLAT sengaja ingin membongkar sikap mental setiap orang terhadap dan tentang bahasa Arab. Segala anggapan keliru, kesalahpahaman, dikotomi, dan sikap tak proporsional lainnya terhadap bahasa Arab, seperti penyebutan bahasa Arab sebagai bahasa Asing dan oleh karenanya maka tentu sulit dipelajari, ini dikupas tuntas dan dibalikkan menjadi positif thinking.
Disamping itu, kegiatan training yang dikemas secara tidak biasa, yakni dipadukan dengan hiburan edukatif akan membuat peserta merasa enjoy sepanjang mengikutinya.

2. Menyajikan metode pelajaran yang bisa mengatasi kendala teknis (RINGKAS & CEPAT, METODE HAFALAN YANG UNIK, KONTINUITAS FOLLOW UP, DLL).
Maksud dari point ini, AFLAT mengetengahkan sistem bimbingan yang mencoba keluar dari pola-pola konvensional yang membuat banyak orang selama ini sering putus harapan dari belajar bahasa Arab, seperti kerumitan metode penghafalan, kesulitan mencari buku pedoman yang betul-betul praktis, begitu lamanya waktu yang dibutuhkan baru dapat mengetahui goal setting ataupun peta pemahaman dari bahasa Arab. AFLAT ingin mempersembahkan metode belajar bahasa Arab yang bisa diikuti oleh siapa saja, dari kalangan mana saja untuk berbagai lapisan sosial masyarakat, dan dari back ground pendidikan apa saja. Karena bahasa Arab memang untuk semua orang dan bahasa Arab diperlukan semua orang.

3. Program pengembangan bahasa Arab berkelanjutan tiada henti dengan 2 tahap: Tahapan Pembelajaran dan Tahapan Pembudayaan.
Dalam konteks ini, AFLAT telah menemukan formula berupa teknik untuk mengatasi kendala pengembangan kemampuan bahasa Arab. Tak sedikit orang yang sudah pernah belajar bahasa Arab tapi selalu merasa bahasa Arabnya tak berkembang dengan berbagai alasan. Maka AFLAT merasa bertanggung jawab untuk memberikan solusi atas seluruh peserta untuk terus dapat terjaga suasana kebahasaarabannya sepanjang waktu.

AFLAT memiliki motto ”Ternyata Menguasai Bahasa Arab Semudah Membalikkan Telapak Tangan” dan juga motto ”AFLAT, Membawa Anda untuk Lebih dari Sekedar Bisa Berbahasa Arab”.

AFLAT memiliki impian besar bahwa suatu saat kelak bahasa Arab akan menjadi trend setter bahasa dunia. Di situlah urgensi peran yang akan diambil oleh AFLAT. Atau AFLAT-lah yang malah akan mengarahkan masyarakat untuk menjadikan bahasa Arab sebagai trend masa datang. AFLAT begitu optimis bahwa bahasa Arab akan menjadi bahasa masa depan, sebagaimana yakinnya AFLAT akan masa depan umat manusia yang akan berada dalam naungan cahaya kepemimpinan Islam. Sementara, bahasa Islam adalah bahasa Arab.

7 Juli 2011

Ku Repost tulisan ini karena isinya "mengaduk-ngaduk" perasaan Pembaca

2 comments
Mengingatmu, Mengenangmu
Oleh : Ustad Herry Nurdi


Tahukah kau
Semalam tadi aku menangis
Mengingatmu mengenangmu
(Menangis Semalam, Audy)

Sengaja saya mengutip penggalan bait dari lagu Audy yang berjudul Menangis Semalam. Lagunya sebenarnya tentang cinta, dan saya sebenarnya tidak pernah menikmati lagu-lagu seperti ini. Hanya sepintas saja, ketika mendengarnya di siaran televisi, atau radio ketika berkendara menembus kemacetan Jakarta.

Tapi semalam, tiba-tiba lagu ini muncul dalam otak saya, mengalun seperti menjadi soundtrack ketika saya membaca sebuah artikel dalam sebuah buku. Lagu ini muncul tidak secara utuh, hanya bagian di atas saja.

Tahukah kau
Semalam tadi aku menangis
Mengingatmu mengenangmu

Lalu saya mengangkat tangan dan berdoa, untuk seorang sahabat yang sangat saya rindukan, tapi dalam waktu dekat, mustahil untuk bertemu. Entah kapan, saya berdoa pada Allah untuk dipertemukan dengannya, di tempat yang sangat mulia dan dalam kondisi yang sangat bercahaya.

Buku yang saya baca berkisah tentang seorang anak muda, yang sedang menunggu adzan Subuh di Masjidil Haram. Dia membaca al Qur’an setelah menunaikan shalat malam. Lalu tibalah adzan Subuh berkumandang. Diletakkannya al Quran dan dia maju mengisi shaff kosong untuk mendirikan shalat qabliyah Subuh yang menurut Rasulullah saw, berbobot lebih berat dibanding dunia dan seisinya. Rasulullah begitu mengistimewakan shalat dua rakaat sebelum Subuh ini. Dari Aisyah, beliau mengatakan mengatakan, ”Tidak pernah Rasulullah saw sangat mewanti-wanti (sangat perhatian) atas sesuatu yang sunat melebihi pada dua rakaat qabla subuh." Sahih Al-Bukhari, I : 393, Sahih Muslim, I : 501

Bahkan, Rasulullah sendiri pernah mengatakan, dari Ibnu Sailan dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah saw. telah bersabda, ”Janganlah kalian meninggalkan dua rakaat qabla Subuh walaupun seekor kuda mencampakkan kalian". Musnad Ahmad, II : 405, Sunan Abu Daud, II : 20, Sunan Al-Baihaqi Al-Kubra, II : 470 dan Malik

Kembali pada kisah awal, sang pemuda lalu mendirikan shalat dua rakaat sebelum iqamat. Meski shalat ini dilaksanakan dengan ringan, tapi penuh kekhusyu’an. Usai mendirikan shalat, sang pemuda menunggu iqamat. Dan ketika pemuda ini berdiri untuk mencari shaff yang perlu diisi setelah iqamat dikumandangkan, tiba-tiba dia terjatuh lunglai, lemas tak bertenaga. Jamaah shalat Subuh segera menolongnya, melarikan sang pemuda ke rumah sakit yang tersedia.

Rupanya, sang pemuda mengalami penyumbatan pembuluh darah ke jantung. Fajar itu, ruangan unit gawat darurat sibuk mengambil langkah penyelamatan. Seorang perawat diminta untuk mendampingi sang pemuda, sementara dokter jaga dan spesialis jantung menyiapkan operasi yang mungkin harus diputuskan segera. Tapi tiba-tiba sang pemuda, meminta perawat yang di dekatnya, untuk lebih mendekat lagi. Dibisikkannya sebuah kalimat, lalu sang pemuda memiringkan badannya ke sebelah kanan, pelahan mengucapkan kalimat, Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadan rasuulullaah. Hanya Engkau Tuhan yang patut disembah, dan sungguh aku bersaksi bahwa Muhammad hádala Rasul-Mu yang mulia.”

Begitu saja, lalu sang pemuda menutup mata, napas terakhirnya usai sebelum dokter melakukan apa-apa. Sang perawat bergetar, lututnya tak mampu menahan berat tubuhnya. Ia jatuh terkulai di tepi ranjang. Para dokter sibuk menanyai, tapi tak sepatah kata mampu keluar dari lisannya. Setelah semua tenang, baru sang perawat bisa bercerita, kalimat apa yang dibisikan oleh sang pemuda.

Pada perawat sang pemuda berkata, “Katakan pada dokter, tak perlu susah, ajalku sudah tiba. Dari sini aku bisa melihat tempatku di surga.” Itulah kalimat sebelum dia berbalik kanan dan mengucapkan syahadat dengan tarifan napas terakhir. Kalimat itulah yang membuat lututnya bergetar hebat dan tak bertenaga.

Tahukah kau
Semalam tadi aku menangis
Mengingatmu mengenangmu

Lalu bait lagu itu muncul di dalam otak saya. Mengenang seorang sahabat, yang nyaris sama perjalanan akhir hidupnya. Namanya Dichiya Zoraya, panggilannya Dicky, usianya beberapa tahun di bawah saya. Dia memanggil saya Mas Herry, dan saya memanggilnya adik. Kami bertemu pertama kali dalam sebuah perjalanan umrah di tahun 2002. Dan sejak itu, kami sangat akrab, disatukan oleh banyak kesamaan dan perbedaan.

Salah satu kesamaan kami adalah wisata kuliner, terutama masakan Timur Tengah. Kami menjelajah berbagai rumah makan Timur Tengah yang ada di Jakarta, mulai dari kelas tenda biru, sampai rumah makan mewah. Kesamaan lain, di suka membaca dan belajar. Kami sering bertukar hasil bacaan dan berdiskusi tentang banyak hal. Kesamaan yang lain lagi, kami berdua sangat senang bertemu orang. Dia juga suka menulis. Terakhir Dicky bekerja sebagai salah satu editor penerbit ternama di Jakarta.

Saya membawanya ke dunia baru yang belum dalam dikenalnya. Saya mendorongnya untuk kenal dengan pengajian. Mempromosikan namanya pada sang calon murabbi. Bahkan saya pernah mengajaknya silaturahim ke dalam penjara, menjenguk Ustadz Abu Bakar Ba’asyir di Rumah Tahanan Salemba pada tahun itu. Dia memperkenalkan saya pada dunia yang juga baru. Pada teman-temannya yang gaul pada periode sebelumnya. Pada bahasa-bahasa yang tak pernah saya pahami sebelumnya. Dan dia berniat mewujudkan satu halaqah di kampusnya yang menurutnya sangat borju dan sekuler itu.

Dicky berhasil memprovokasi dan mengumpulkan teman-teman untuk ngaji bersama. Lumayan banyak untuk pertemuan pertama, 15 orang berkumpul di aula. Ia konsisten mengajak teman-temannya untuk turut mengaji bersama, bahkan ketika satu per satu peminat pengajian mahasiswa di kampus ini mundur teratur. Dari 15 orang susut menjadi delapan, lalu empat, lalu tinggal Dicky seorang. Tapi ia tetap datang. Keinginannya untuk ikut mengaji sampai terbawa-bawa dalam mimpi. Karena itu pula saya berusaha untuk membantu Dicky bertemu murabbi.

Empat hari sebelum Dicky meninggal, di bulan Agustus 2006, dia ingin memperkenalkan saya kepada editor-editor lain di tempatnya bekerja. Dan sedang berusaha dan mencoba mempromosikan tulisan-tulisan saya. ”Kita bisa sama-sama memasukkan nilai dakwah nanti, mas,” saya masih ingat betul kata-katanya.

Saya masih ingat senyumnya, tulus sekali. Jika senang, tawanya pecah. Dan setiap kali bertemu, selalu bercerita tentang keponakannya yang lucu-lucu. Setelah lulus dari kampusnya yang pertama, Dicky melanjutkan belajar pasca sarjana di Universitas Indonesia, jurusan Hubungan Internasional. Dan sudah aktif mengaji untuk beberapa lama.

Dari sang murabbi, saya mendengar kisah tentang keshalihan Dicky. Semalam, sebelum meninggal, Dicky masih sempat berkumpul dengan teman-temannya untuk mengaji. Bahkan, ia pulang pukul sepuluh malam. Dan baru saja, di pengajian kecil itu, mereka saling mengevaluasi diri, terutama kualitas ibadah. Sang murabbi kepada saya bercerita, bahwa Dicky menempati ranking pertama dalam muttaba’ah amal. Dalam tiga bulan terakhir, ia tak pernah meninggalkan shalat jamaah, target-target tilawah pun, sempurna. Shalat malam ia kerjakan, puasa sunnah ia tunaikan.

Subuh di hari ia meninggal, ia masih shalat berjamaah di masjid depan rumahnya, di Duren Sawit, Jakarta Timur. Bahkan, setelah Subuh, ia masih menyempatkan untuk tilawah. Kemudian ia jatuh tertidur, dan malaikat menjemputnya dalam keadaan sedang berpuasa sunnah. Saat saya mengangkat jenazahnya, sebelum dimandikan, saya masih melihat bibirnya tersenyum. Saya hanya bisa menyebut, Allah, Allah, Allah, dan menahan tangis dalam dada. Saya mengusap tangannya, mengusap dahinya. Dan itu membuat pundak saya semakin terguncang oleh tangis yang tak tertahan.

Tahukah kau
Semalam tadi aku menangis
Mengingatmu mengenangmu

Semalam saya mengingatnya kembali. Saya menangis dan berdoa. Sangat singkat perjumpaan kami, hanya beberapa tahun saja. Dan semalam sangat merindukannya. Saya merindukan orang-orang muda yang berjerih payah mencari ridha-Nya. Saya merindukan anak-anak muda yang memiliki fikrah jernih, cerdas, sekaligus santun dan penuh sayang pada sesamanya. Saya berdoa kepada Allah, semoga Dicky juga telah melihat tempatnya yang mulia di sisi Allah azza wa Jalla. Dan semoga Allah mempertemukan saya di tempat yang mulia itu, dengan sahabat-sahabat saya yang mulia. Aku rindu padamu, dik! Sangat-sangat rindu.

4 Juli 2011

Resolusi Megatrend Organic

0 comments

Tepat Setahun yg lalu bersama Riyadh Dahda, saya menuliskan sebuah mimpi yg jelas : INGIN BERHAJI....
ketika kami sepakat berazzam untuk melaksanaknnya, hampir tiap Subuh-Pagi dibantu kak Dipa Anggraini Rabbani kami berkililing kompleks UNTAN dan PARIS 1 untuk menjajakn Dagangan kami "Sayur Organik" hingga akhirnya kami bisa mensuplai ke beberapa restoran besar...
Namun, kami bukan tipe pembelajar yg cepat, bukan tipe wirausaha yg bisa beradaptasi dengan berbagai Badai...
Yah Badai Hujan menjadi sebab kebunnya rusak dan mengganggu proses produksi, yg sebenarnya jauh sebelum itu sudah ada sebab kebangkrutan yaitu : KAPASITAS KAMI yg belum Eglible to be Great Entrepreneur
#Ayooo Riyadh...Bangit Bung...!!!! Kau Dimane???!!!