18 Februari 2012

Tepis Galau ,Tunjuk satu Bintang, Segera, tunggu apalagi!

2 comments


Masa mengurung harapan, karakteristik harapan ini justru sejalan dengan perasan cinta yang tersemat di hati kita, dan dia senantiasa berubah bentuk dan rasa, seolah ini sudah menjadi fitrah, dan bertumbuh manakala berdekatan dan ada intensitas kontak yang memicu reaksi kimia jiwanya!

Hal ini juga pernah diungkapkan oleh Quraish Shihab bahwa : "Cinta tidak hidup di hati saja. Ia berpindah antara hati dan akal, dan bisa hilang di jalan jika letaknya berjauhan."

Namun, apa yang hendak diungkap disni ialah, seringkali yang menjadi sumber pesona itu kasat mata, dan ini yang sering menjadi alasan terkuat untuk mencintai padahal , Tahukah sahabat bahwa : Cerita hidup yang rumit, ketahanan dalam keterbatasan, serta ketegaran dalam nestapa menjadi pesona tertinggi yang paling memikat dari seseorang! Dan ini tidak kasat mata, hanya “mekanisme langit” yang menggiring dua jiwa yang “setara” untuk dipertemukan , untuk saling berpadu!

Cara terbaik mengejarnya adalah dengan menshalehkan diri sesegera mungkin!

Seperti halnya kekuatan obsesi cinta Abu Thalhah yang mengerakkan karena terpicu pesona Ummu Sulaiman, hasilnya ? Lahirnya keturunan yang Haamil Qur’an (bukan hanya rijaal yg berkapasitas penghafal, tapi mereka sudah seperti al Qur’an berjalan karena ayat-ayat qur’an sudah sinergi dalam fikir, gerak, dan rasa)

Deskripsi belahan jiwa yang paling kita dampa sudah ter-narasi jelas dalam diri kita semua, percayalah!

So, Jangan habiskan waktu memikirkan orang-orang yang tidak menaruh namamu di hatinya.

Bangunlah, Bergeraklah, siapkan semuanya untuk meretas jalan meminangnya meski dengan transaksi yang tertinggi!

14 Februari 2012

Pontianak begerak via tugu Diguilis #GerakanMenutupAurat

0 comments


Yang Tergerak, mengangkat beban, mengambil peran, Penetrasi di Garda terdepan 3 Syabab (pemuda) : Kharis Tafadhal , Edo Kaito, Hamdy Tafadhal ! (Nama FB)

Membagikan stiker propaganda Hijab & selebaran berisi seruan persuasif yang berisi ajakan untuk membuka mata dunia bahwa ada yang harus dibenahi dari moralitas generasi muda kita.

Budaya, tradisi, sosial kemasyarakatan hingga peradaban yang dibangun harus berada di atas nilai-nilai kebenaran. Tidak ada relativisme kebenaran yang hanya melahirkan kebingungan intelektual.

Budaya menjadi bagian dari pemahaman seseorang terhadap nilai-nilai yang dianut. Budaya yang merusak akan melahirkan generasi yang rusak. Dengan adanya gerakan tutup aurat ini menjadi bentuk perlawanan terhadap budaya yang tidak dibangun atas prinsip kebenaran wahyu.

Kameramen : Hasbi Al-Istiqomah, Pram Aza, Mulyo Widodo (Nama FB)

 
Pada Aksi Gerakan Hari Menutup Aurat Internasional di Tugu Diguilis Pontianak sore tadi ada banyak pengguna jalan khususnya Ibu-Ibu dan Wanita-wanita berjilbab yang ngasih jempol sebagai apresiasi mereka atas "perasaan prihatin & keinginan menasehati" mereka yang terwakilkan dengan pesan yang tertulis di spanduk yang dibentangkan :Tutupi Aurat, Jauhi Zina, Dekati Surga!

Kepada yang turun aksi Takbirrr!!! : Robyansyah Roby, Pram Aza, Kharis Tafadhal, Hamdy Tafadhal, Edo Kaito, Hasbi Al-Istiqomah, Mulyo Widodo, Gerai Rabbani Pontianak (Nama FB)



11 Februari 2012

Bilakah Cinta sudah tidak berjarak

0 comments


Dengan cinta, Jarak menjadi relative, sore ini saya terlibat percakapan via sms dengan Ustad Zamroni Ahmad untuk mempertimbangkan seorang Akhwat yang cukup jauh dari tempat saya tinggal, dan belum pernah saya temui. Ustad Zam meminta saya untuk mempertimbangkan akhwat tersebut agar dijadikan Istri, namun saya menjawab singkat, 

“Jaraknya terlalu jauh ustad, saya belum tergerak untuk mengikhtiarkannya, disamping itu saya juga belum pernah bertemu dengannya“

Saya sendiri belum mempertimbangkan apa-apa soal ini, meski rencana untuk menyegerakan pernikahan sudah ada, kita lihat saja perkembangan selanjutnya, entah suatu saat, dengan siapakah saya akan menikah, Allahu 'alam!


Namun kali ini saya hendak membagi nasehat dari ustad Zamroni yang menurut saya sangat kuat dan mengerakkan, terkait bagaimana logika Cinta memandang Jarak dan Waktu :

“Teman ana org Australia, istrinya org Bogor, Toh Nyambung juga!”

“Ada lagi teman ana orang Yaman, Istrinya orang Bogor”

“Ada juga keluarga ana orang Maros, ketemu dengan Akhowat Bandung, ketemuannya di Aceh”

“Idzan (oleh Karen itu), Jangan Jadikan jarak sebagai kendala Bung!”

“Kalau jarak menjadi alasan, maka itu tidaklah ma’qul, kecuali jika RASA itu benar-benar belum terbit, maka jarak sehastapun takkan membuat lirikan matamu tergerak menerpanya.”

“Sebaliknya, sejauh apapun dari mata memandang, tetaplah sayap-sayap Cinta akan membawamu terbang menembus dingin-dingin angin, hingga tiada satu hijab antara jiwamu dan jiwanya….”

“Itu apabila RASA itu telah terbit di ufuk timur cinta!”

9 Februari 2012

Roti Croissant & Nasehat berjam'ah

0 comments

 
Roti Croissant yang berbentuk bulan sabit sbg lambang Turki Usmani yg menggambarkan kebencian Nashrani Eropa terhadap Islam, kala itu "Battle of Wina 1683" , pasukan turki pimpinan "Kara Musthafa Pasha" mengepung Wina dgn motif perang bkn dalam rangka menegakkan izzah islam, namun cuman obsesi penaklukkan semata harus menerima kenyataan diporak-porandakan oleh pasukan polandia,

Dunia mengenal Roti Croissant berasal dr perancis, sejatinya roti ini berasal dari wina austria, namun hasil pernikahan Raja Lous dengan anak Ratu Austria, bernama Maria antoniette membuat roti ini lebih populer di Perancis, dan menjadi ikon kuliner negera Eiffel tersebut.

perwujudan ideologi dan pesan politik bisa sampai ke kuliner ini, rupanya ada rentang sejarah kelam nan panjang islam disana.

Subuh ini di Masjid SDIT Al Mumtaz, saya bertanya kepada seorag ulama' soal jejak kelam pemerintahan islam di masa lalu termaksud soal sejarah Hajjaj bin Yusuf Asy-Syaqoufi Gubernur Kufah di zaman dinasti umayyah pimpinan Walid bin Abdul Maalik, dgn bijak sang ulama' muda menjawab sambil mengutip perkataan Muhammad Quthb : "Serusak-rusaknya moral pemimpin di masa sejarah perpolitikan islam, tidak lebih buruk kerusakan yg didatangkan daripada menyingkirkan islam sbg hukum negara" artinya, sekejam-kejamnya mereka, mereka tidak pernah sekalipun berusaha mengganti posisi Islam sebagai Hukum resmi negara! perlu lebih kritis dalam menela'ah sejarah, meski kelam Islam sebagai bangunan peradaban membawa kemaslahatan besar kemana-mana"

Adapun Sang panglima Kara Mushtafa Pasha akhirnya dihukum oleh Sultan turki utsmani kala itu, sebagai iqob dari kesalahannya.

Terselip nasehat kuat dari Sang ulama' : "Bangun Capacity Building sebesar mungkin, tapi jangan lupa membangun Institution Building", sebab Secemerlang apapun kita, tetap tidak bisa berbuat banyak jika dalam kesendirian, maka berjama'ahlah! Adapaun kekurangan dari individu dalam institusi adalah kepastian! oleh karenanya kita harus lebih arif dan bijak dalam memandang bahwa kesalahan tersebut sbg kesalahan individu manusia yg bukan malaikat, kita semua berusaha mengembalikan Islam sebagai Dien yg diterapkan seara Syumul(menyeluruh) dalam setiap sendi kehidupan, saya sendiri dengan kapasitas saya akan terus mengawal kafilah dakwah ini, umur kita sebagai individu secemerlang apapun pasti singkat, namun umur dakwah haruslah tetap panjang, sepanjang sejarah manusia, dan Jam'ahlah yang akan memperpanjang nafas dakwah itu"

8 Februari 2012

Battle of Wina 1683

0 comments
Setelah membaca Buku 99 Cahaya di langit Eropa karya mba Hanum Rais di hlm 69-85, saya sempat meragu, apakah benar orang turki akan menangis, bersedih manakala mengenang lukisan Kara Musthafa Pasha di Wien stadt Museum di Wina yg digambarkan sbg "penjahat perang", setelah search data di internet, ternyata benar! Jejak sejarah kelam pengepungan Wina oleh pasukan ottoman yg dipimpin Kara musthafa dari Bukit Kahlenberg mengalirkan banyak darah di tanah kota wina (1683) hingga serangan dtg daripasukan polandia yg berusaha menyelamatkan penduduk wina memporak-porandakan pasukannya ottoman, tragis memang, dan sngat masyhur! simbol kekalahan ottoman termonumenkan dlm bentuk roti Croissant (simbol lambang ottoman)!

lukisan inilah yg kini sering dikunjung turis turki. mereka mengenang, menangis, bahkan mendoakan saat melihat lukisan jendral besar itu 




 
 

1 Februari 2012

Proses yg Membentuk Pemimpin

0 comments


Masih kuat dilintasan pikiran, sekalian aja di update disini sebuah ilmu yg luarbiasa dari seseorang yang baru saya dengar, sebelum menguap idenya.  tentang rekonstruksi proses pembentukan kader oleh Rasulullah SAW. Afwan kepanjangan.

First time hijrah ke madinah hanya memilki puluhan pengikut, Kala hajjatul wada' ada 125rb org sahabat yg ikut bersama Rasulullah, Ibnu Qayyim menggambarkan bahwa diantara 125rb org yg ikut haji wada' tersbut , total sahabat yg masuk kategori ulama' cuman 100-110 orang , diantara sahabat yg berstatus ulama’ ini ada yg masuk kategori ulama’ yg al muktsiruuna fil fatwa atau yang paling banyak berfatwa hanya berjumlah 7 orang dan dua diantaranya adalah 2 dari khulafaaurrasidiin yakni Umar dan Ali dan 3 diantaranya adalah triple Abdullah (Abbdullah bin abbas, Abdullah bin umar & Abdullah bin mas’ud), ada yang masuk al mutawasshituuna fil fatwa yangg fatwanya menengah (Abu Bakar dan Usman masuk dalam kategori yg ini) , dan ada yg muqilluuna fil fatwa yang  paling sedikit fatwanya.

Kesimpulannya : Dalam struktur ummat yg dibangun Rasulullah kala itu, ada sedikit org yg menjadi pemain inti atau Social Engineer yang pengaruh dan kehadirannya memberikan manfa’at luas.

Melahirkan mereka tidak dengan materi-materi atau training-trainning, medan mereka adalah aplikasi kehidupan secara langsung, Mereka yg sedikit ini yang dibina atau bersedia dibina langsung oleh Rasulullah saw 24 jam, merekonstruksi pemikiran mereka dari awal, merekonstruksi mentalitasnya, merekonstruksi karakternya!

Mengisi akalnya dengan ilmu, mengisi hatinya dengan iman, dan mengisi raganya dengan kekuatan, jadi mereka ini sekelompok manusia yang ditata ulang, di tata ulang pemikirannya, ditata ulang mentalitasnya, ditata ulang fisiknya , diatata ulang karakternya. Sehingga mereka memilki performa yang baru jauh meninggalkan jejak kejahilian mereka. Inilah yang dimaksud Internal Capacity Building!

Pembangun kapasitas internal  ini tdk bisa dimulai pada orang biasa dan kepada banyak orang, melainkan orangnya harus dipilih berdasarkan kualitas bakatnya, oleh karenanya Rasulullah berkata : An Naasu ma’aadin “manusia itu seperti tambang”, hiyaaruhum fil islaam : hiyaaruhum fil jaahiliyah, hiyaaruhum fil islam idzaa faqihu “yang terbaik dalam islam : yang terbaik semasa jahiliyahnya maka akan menjadi terbaik semasa dia berislam jika mereka faqih!

Jadi kalau mau mencetak pemimpin tidak dengan membuka pendaftaran lalu mengharap mencetak mereka dgn dauroh atau training sejenisnya(klo mencetak pengikut mungkin iya!), melainkan harus mencari, menemukan mereka di tempat-tempat khusus, layaknya pemandu bakat mencari calon pemain sepak bola professional!

Rasulullah saw paham benar detail sosok pembesar kaum jahiliyah yang berbakat yang di do’akan dan berusaha direkrut seperti Umar bin khattab, “Allahummaj’al  ahada min umaraini fathal lil islaam” Ya Allah, jadikanlah salah satu dari kedua umar (Abu Jahal ato Umar bin Khattab) sebagai kunci pembuka kemenangan bagi Islam”  

Tugas selanjutnya adalah, diperlukan org berbakat, luas perspektifnya (ahlu hikmah), dalam ilmunya  untuk membina atau mendidik org yg berbakat!

Karena orang berbakat dan kuat hanya akan ditampung oleh organisasi yang didalamnya ada orang yang berbakat!