1 Februari 2012

Proses yg Membentuk Pemimpin



Masih kuat dilintasan pikiran, sekalian aja di update disini sebuah ilmu yg luarbiasa dari seseorang yang baru saya dengar, sebelum menguap idenya.  tentang rekonstruksi proses pembentukan kader oleh Rasulullah SAW. Afwan kepanjangan.

First time hijrah ke madinah hanya memilki puluhan pengikut, Kala hajjatul wada' ada 125rb org sahabat yg ikut bersama Rasulullah, Ibnu Qayyim menggambarkan bahwa diantara 125rb org yg ikut haji wada' tersbut , total sahabat yg masuk kategori ulama' cuman 100-110 orang , diantara sahabat yg berstatus ulama’ ini ada yg masuk kategori ulama’ yg al muktsiruuna fil fatwa atau yang paling banyak berfatwa hanya berjumlah 7 orang dan dua diantaranya adalah 2 dari khulafaaurrasidiin yakni Umar dan Ali dan 3 diantaranya adalah triple Abdullah (Abbdullah bin abbas, Abdullah bin umar & Abdullah bin mas’ud), ada yang masuk al mutawasshituuna fil fatwa yangg fatwanya menengah (Abu Bakar dan Usman masuk dalam kategori yg ini) , dan ada yg muqilluuna fil fatwa yang  paling sedikit fatwanya.

Kesimpulannya : Dalam struktur ummat yg dibangun Rasulullah kala itu, ada sedikit org yg menjadi pemain inti atau Social Engineer yang pengaruh dan kehadirannya memberikan manfa’at luas.

Melahirkan mereka tidak dengan materi-materi atau training-trainning, medan mereka adalah aplikasi kehidupan secara langsung, Mereka yg sedikit ini yang dibina atau bersedia dibina langsung oleh Rasulullah saw 24 jam, merekonstruksi pemikiran mereka dari awal, merekonstruksi mentalitasnya, merekonstruksi karakternya!

Mengisi akalnya dengan ilmu, mengisi hatinya dengan iman, dan mengisi raganya dengan kekuatan, jadi mereka ini sekelompok manusia yang ditata ulang, di tata ulang pemikirannya, ditata ulang mentalitasnya, ditata ulang fisiknya , diatata ulang karakternya. Sehingga mereka memilki performa yang baru jauh meninggalkan jejak kejahilian mereka. Inilah yang dimaksud Internal Capacity Building!

Pembangun kapasitas internal  ini tdk bisa dimulai pada orang biasa dan kepada banyak orang, melainkan orangnya harus dipilih berdasarkan kualitas bakatnya, oleh karenanya Rasulullah berkata : An Naasu ma’aadin “manusia itu seperti tambang”, hiyaaruhum fil islaam : hiyaaruhum fil jaahiliyah, hiyaaruhum fil islam idzaa faqihu “yang terbaik dalam islam : yang terbaik semasa jahiliyahnya maka akan menjadi terbaik semasa dia berislam jika mereka faqih!

Jadi kalau mau mencetak pemimpin tidak dengan membuka pendaftaran lalu mengharap mencetak mereka dgn dauroh atau training sejenisnya(klo mencetak pengikut mungkin iya!), melainkan harus mencari, menemukan mereka di tempat-tempat khusus, layaknya pemandu bakat mencari calon pemain sepak bola professional!

Rasulullah saw paham benar detail sosok pembesar kaum jahiliyah yang berbakat yang di do’akan dan berusaha direkrut seperti Umar bin khattab, “Allahummaj’al  ahada min umaraini fathal lil islaam” Ya Allah, jadikanlah salah satu dari kedua umar (Abu Jahal ato Umar bin Khattab) sebagai kunci pembuka kemenangan bagi Islam”  

Tugas selanjutnya adalah, diperlukan org berbakat, luas perspektifnya (ahlu hikmah), dalam ilmunya  untuk membina atau mendidik org yg berbakat!

Karena orang berbakat dan kuat hanya akan ditampung oleh organisasi yang didalamnya ada orang yang berbakat!

0 comments:

Posting Komentar