Roti Croissant & Nasehat berjam'ah
Roti Croissant yang berbentuk bulan sabit sbg lambang Turki Usmani yg menggambarkan kebencian Nashrani Eropa terhadap Islam, kala itu "Battle of Wina 1683" , pasukan turki pimpinan "Kara Musthafa Pasha" mengepung Wina dgn motif perang bkn dalam rangka menegakkan izzah islam, namun cuman obsesi penaklukkan semata harus menerima kenyataan diporak-porandakan oleh pasukan polandia,
Dunia mengenal Roti Croissant berasal dr perancis, sejatinya roti ini berasal dari wina austria, namun hasil pernikahan Raja Lous dengan anak Ratu Austria, bernama Maria antoniette membuat roti ini lebih populer di Perancis, dan menjadi ikon kuliner negera Eiffel tersebut.
perwujudan ideologi dan pesan politik bisa sampai ke kuliner ini, rupanya ada rentang sejarah kelam nan panjang islam disana.
Subuh ini di Masjid SDIT Al Mumtaz, saya bertanya kepada seorag ulama' soal jejak kelam pemerintahan islam di masa lalu termaksud soal sejarah Hajjaj bin Yusuf Asy-Syaqoufi Gubernur Kufah di zaman dinasti umayyah pimpinan Walid bin Abdul Maalik, dgn bijak sang ulama' muda menjawab sambil mengutip perkataan Muhammad Quthb : "Serusak-rusaknya moral pemimpin di masa sejarah perpolitikan islam, tidak lebih buruk kerusakan yg didatangkan daripada menyingkirkan islam sbg hukum negara" artinya, sekejam-kejamnya mereka, mereka tidak pernah sekalipun berusaha mengganti posisi Islam sebagai Hukum resmi negara! perlu lebih kritis dalam menela'ah sejarah, meski kelam Islam sebagai bangunan peradaban membawa kemaslahatan besar kemana-mana"
Adapun Sang panglima Kara Mushtafa Pasha akhirnya dihukum oleh Sultan turki utsmani kala itu, sebagai iqob dari kesalahannya.
Terselip nasehat kuat dari Sang ulama' : "Bangun Capacity Building sebesar mungkin, tapi jangan lupa membangun Institution Building", sebab Secemerlang apapun kita, tetap tidak bisa berbuat banyak jika dalam kesendirian, maka berjama'ahlah! Adapaun kekurangan dari individu dalam institusi adalah kepastian! oleh karenanya kita harus lebih arif dan bijak dalam memandang bahwa kesalahan tersebut sbg kesalahan individu manusia yg bukan malaikat, kita semua berusaha mengembalikan Islam sebagai Dien yg diterapkan seara Syumul(menyeluruh) dalam setiap sendi kehidupan, saya sendiri dengan kapasitas saya akan terus mengawal kafilah dakwah ini, umur kita sebagai individu secemerlang apapun pasti singkat, namun umur dakwah haruslah tetap panjang, sepanjang sejarah manusia, dan Jam'ahlah yang akan memperpanjang nafas dakwah itu"
0 comments:
Posting Komentar