12 Mei 2012

Sebuah Sajak tentang Angin dan Api


Oleh : Herry Nurdi

Tidak ingatkah kau
Apa alasanku mencintaimu
Atau apa alasanmu mencintaiku
Aku menampung angin
Untuk menggerakkan layarku
Menujumu, satu-satunya pantai
yang aku tahu
Dan kau, membakar hujan
Dengan api rindu yang berkobar penuh
Agar tetesnya tak membuat basah rasamu
Tapi aku terlalu lama
Menghapus keraguan direlung harimu
Tapi kau terlalu lambat
Mengeja setiap kata rindu
Dan kita saling tatap di kejauhan
Tanpa kerjap mata
Hanya saling bertukar pelangi
Yang lahir dari hujan airmata
Kau kata aku salah
Kubilang kau lemah
Kita saling mencari kilah
Tidakkah kau ingat alasanku mencintaimu
Lupakah kau alasanmu mencintaiku
Aku akan mencari lagi angin
Badai jika perlu
Untuk menggerakkan layarku
Kau bakar lagi hujan
Lebih panas lagi jika perlu
Agar kita tahu
Apa yang perlu aku lakukan agar kau tahu mendidihnya hati karenamu?
Dan kau tahu apa yang perlu kau lakukan agar aku tahu membuncahnya dadamu?
Agar kita tahu
Cinta selalu memanggil-manggil
Menanti dengan selendang pelangi
Di ujung hari


0 comments:

Posting Komentar