Ketika Musa diminta berlari dari kejaran bala
tentara Fir'aun. Dalam kecemasan yang akut. Apakah dia tahu bahwa akan
datang pertolongan yang tak disangka itu? Yang ada hanya keyakinan untuk
membuatnya terus berlari bersama pengikutnya. hingga benar turunlah mukjizat itu.
Ketika di Medan Badar. Saat berhadapannya dua pasukan yang timpang. Ketika ketakutan menguasai barisan kaum muslimiin. Sesaat lagi sebelum perang pecah. Ketika RasuluLlah mengangkat tinggi-tinggi tangannya, menagih pertolongan, dengan "do'a yang mengancam" seperti kata Abu Bakar. Apakah ia tahu bahwa pertolongan tersebut akan datang? yang ada hanya keyakinan, hingga kokoh bertahan sejauh itu. hingga benar turunlah tentara langit membantunya.
Tapi...
Mereka semua Nabi, Utusan dengan kemenangan yang dijanjikan, maka terselamatkanlah orang-orang yang berjuang bersamanya. yang pada hakikatnya berjuang di bawah panji kebenaran.
Bagaimanakah jika kita yang berada pada saat-saat kritis itu? tentu dalam skala ketakutan dan ujian yang berbeda. Sebab ujian kita selalu berdasarkan kapasitas kita, dan kapasitas Nabi atau orang-orang yg mengambil jalan hidup menyerupai Nabi itu selalu berat. Jauh beda dengan polemik remeh temeh harian yang sering kita hadapi.
Well kembali lagi, saat kita dalam dilema hidup yang kritis, saat harap sudah diujung tanduk? saat godaan untuk menagih pertolongan sudah makin tergesa-gesa? saat tak ada upaya lagi yg bisa dilakukan?
Maka Allah selalu mengajarkan, apapun level ujiannya, rumusnya selalu sama : Bertahan dalam kesabaran & keikhlasan!
Teramat mudah mengatakannya memang dan teramat berat mengamalkannya. Tapi kita manusia pembelajar dan beriman, akan selalu bisa melampaui ujian yang akan menjadikan kita lebih kuat & kokoh. What doesn't kill us make us stronger!
video yang ditautkan ini, dengan elok menggambarkan kedua hal tersebut.
http://www.youtube.com/watch?v=6_Eivl4eOyk&sns=fb
Ketika di Medan Badar. Saat berhadapannya dua pasukan yang timpang. Ketika ketakutan menguasai barisan kaum muslimiin. Sesaat lagi sebelum perang pecah. Ketika RasuluLlah mengangkat tinggi-tinggi tangannya, menagih pertolongan, dengan "do'a yang mengancam" seperti kata Abu Bakar. Apakah ia tahu bahwa pertolongan tersebut akan datang? yang ada hanya keyakinan, hingga kokoh bertahan sejauh itu. hingga benar turunlah tentara langit membantunya.
Tapi...
Mereka semua Nabi, Utusan dengan kemenangan yang dijanjikan, maka terselamatkanlah orang-orang yang berjuang bersamanya. yang pada hakikatnya berjuang di bawah panji kebenaran.
Bagaimanakah jika kita yang berada pada saat-saat kritis itu? tentu dalam skala ketakutan dan ujian yang berbeda. Sebab ujian kita selalu berdasarkan kapasitas kita, dan kapasitas Nabi atau orang-orang yg mengambil jalan hidup menyerupai Nabi itu selalu berat. Jauh beda dengan polemik remeh temeh harian yang sering kita hadapi.
Well kembali lagi, saat kita dalam dilema hidup yang kritis, saat harap sudah diujung tanduk? saat godaan untuk menagih pertolongan sudah makin tergesa-gesa? saat tak ada upaya lagi yg bisa dilakukan?
Maka Allah selalu mengajarkan, apapun level ujiannya, rumusnya selalu sama : Bertahan dalam kesabaran & keikhlasan!
Teramat mudah mengatakannya memang dan teramat berat mengamalkannya. Tapi kita manusia pembelajar dan beriman, akan selalu bisa melampaui ujian yang akan menjadikan kita lebih kuat & kokoh. What doesn't kill us make us stronger!
video yang ditautkan ini, dengan elok menggambarkan kedua hal tersebut.
http://www.youtube.com/watch?v=6_Eivl4eOyk&sns=fb